JAKARTA - Isu demo besar-besaran pada peringatan hari buruh sedunia 1 Mei besok mulai diredam oleh pemerintahKementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi kemarin (29/4) mengundang para tokoh buruh untuk meredam aksi berlebihan pada peringatan May Day tersebut
BACA JUGA: Boediono Lima Jam Diperiksa di Wisma Negara
Pertemuan tertutup yang dilabeli kemitraan tripartit itu diikuti perwakilan pengusaha dan serikat pekerjBACA JUGA: ICW Desak KPK Usut Mafia Pendidikan
Dialog kemitraan itu juga diikuti para pejabat di lingkungan Kepolisian RI, Kementerian Perindustrian dan Kementerian Negara BUMN."Pertemuan ini merupakan kelanjutan dari pertemuan sebelumnya yang terus akan dilakukan regular tiga bulan sekali," ujar Menakertrans Muhaimin Iskandar ketika ditemui usai menghadiri pertemuan itu.
Muhaimin mengatakan, pertemuan ini terutama digelar untuk memecah kebuntuan komunikasi melalui kegiatan informal
BACA JUGA: Kemampuan Daerah Genjot PAD Naik 10 Persen
Yakni problem outsourcing, jaminan sosial tenaga kerja, pelanggaran perjanjian kerjasama, penanganan mogok oleh kepolisian dan sikap pemerintah dalam bernegosiasi soal ACFTA.Mantan Wakil Ketua DPR RI itu mengaku menyadari betul bahwa pemerintah perlu mengeluarkan aturan baru mengenai outsourcing Karena saat ini sudah semakin banyak bentuk-bentuk pelanggarannya"Aturan yang sekarang kurang memadaiMudah-mudahan aturan baru ini bisa lebih baik melindungi pekerja," janji pria yang akrab disapa Cak Imin itu.
Terkait dengan berbagai persoalan pelanggaran Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang ada di lingkungan BUMN, perwakilan Kementerian Negara BUMN berjanji akan membantu Menakertrans dalam mengawal penyelesaian kasus-kasus tersebutMuhaimin juga menghimbau kepada pengusaha agar memberikan keleluasaan kepada pekerja untuk bisa merayakan Mayday tanpa merasa terganggu.
"Kalau memang ada yang merasa perlu meliburkan, silakanKalau ada yang mau menukar liburnya dengan hari lain, silakanTolong semuanya melakukan komunikasi dua arah dengan baik," imbau Muhaimin.
Di bagian lain, Mabes Polri menegaskan, binatang dilarang dibawa dalam peringatan hari buruh Internasional besokKerbau, sapi, kambing dan binatang peraga lainnya dikhawatirkan mengganggu ketertiban umumKadivhumas Mabes Polri Irjen Edward Aritonang menjelaskan, beberapa alat peraga dalam aksi demo juga bisa dilarang dibawa selama dinilai dapat mengganggu ketertiban umum"Seperti tulisan spanduknya apaKalau kita temukan tulisan spanduk sudah menimbulkan tindak pidana, kita bilang janganlah ini," katanya
Menurut Edward, khusus untuk penanganan di Ibukota, Polda Metro Jaya telah menyiapkan sejumlah personel untuk menjaga keamanan peringatan yang berlangsung pada, Sabtu (29/4/2010)Bahkan sejumlah objek vital telah diamankan"Dari Mabes sudah disiapkan personil yang menurut saya sudah sangat cukupTerutama mengamankan objek vital nanti biarlah Polda Metro (mengumumkan jumlahnya), tapi polri yang menyiapkan tenaga cadangan yang back up seluruh indonesia," katanya.
Edward juga mengimbau agar semua kelompok mengantisipasi kemungkinan masuknya penyusup"Kelompok ini harus yakin, kelompok mereka tidak tersusupi, dalam tanda petik, tidak ada orang yang tidak terkontrol mereka masuk," katanya(zul/rdl)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ingin Inovasi, Kepala Daerah Takut Dikriminalisasi
Redaktur : Soetomo Samsu