"Memang secara umum redenominasi tidak masalahCuma mengurangi angka dibelakangnya
BACA JUGA: BBM untuk Pembangkit Lampaui Target
Misalnya dari 1 juta menjadi Rp1.000BACA JUGA: Pertumbuhan Ekonomi Bisa Lebih 6 Persen
Tapi yang jadi masalahkan bila inflasi terganggu, bila alat bayarnya berubah dan tidak tersediaSlamet mengatakan, redenominasi sebenarnya akan berdampak positif, karena akan membuat Rupiah menjadi gagah dipertukaran mata uang internasional
BACA JUGA: TDL Naik, Konsumsi Listrik Meningkat
Karena selama ini, dicontohkannya USD1 di AS sama besar dengan Rp10 ribu di Indonesia"Nah, nanti kalau USD1 sama dengan 9 perak atau berapalah, itukan lebih mantap," katanya.Dikatakan Slamet, bahwa setiap kebijakan apalagi sekelas redenominasi jelas akan berdampak langsung terhadap ekonomi.
"Karena itu perlu agar syarat-syarat melakukan redenominasi dijagaSeperti sosialisasi dan ketersediaan alat-alat pembayaran yang kecil-kecil (sen) harus tersedia agar tidak inflasi," katanya.
Ditempat terpisah, Gubernur BI Darmin Nasution memastikan bahwa kajian final mengenai redenominasi sudah selesai dilakukan BISaat ini BI hanya tinggal menunggu konsep sosialisasi dan pelaksanaan realisasi redenominasi yang ditargetkan mulai tahun 2013 mendatang.
"Studinya secara garis besar sudah selesaiHanya tinggal kebijakan sosialisasi saja secara bertahap mulai 2011Sekitar 3 tahun untuk sosialisasi, kita mulai bertahapNanti Rupiah lama diganti Rupiah baru," katanya.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 3 Bulan, Ekonomi Indonesia Tumbuh 6,2 Persen
Redaktur : Tim Redaksi