jpnn.com, JAKARTA - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Refleksi Akhir Tahun 2022, Rabu (28/12).
Pada acara tersebut, Kepala BPIP Prof Yudian Wahyudi memaparkan program dan kegiatan yang dilaksanakan selama 2022.
BACA JUGA: Kepala BPIP Profesor Yudian Wahyudi Ajak Masyarakat Cianjur Bangkit Kembali
Dia mengatakan meroketnya program dan kegiatan BPIP merupakan bentuk kolaborasi dan kerja sama dengan pihak media.
BACA JUGA: Soal Polemik Pernyataan Bupati Lebak, BPIP Sampaikan Penegasan Ini, Simak Kalimatnya
Kepala BPIP Prof Yudian Wahyudi memaparkan program dan kegiatan yang dilaksanakan selama 2022 dalam acara Refleksi Akhir Tahun yang berlangsung di Ancol. Foto: Dokumentasi Humas BPIP
Menurutnya, Pancasila menjadi perhatian sangat penting untuk direfleksikan kembali.
Hal ini terutama terkait dengan strategi yang bisa ditempuh dalam mengkampanyekan Pancasila menjadi lebih agile, kreatif, inovatif dan dapat diterima dengan mudah oleh masyarakat melalui media massa.
BACA JUGA: Kepala BPIP Prof Yudian Wahyudi Meneguhkan Peran TNI dalam Menjaga Daerah 3T
"Oleh karena itu, saya mendorong bagi institusi dan kawan-kawan media yang hadir di sini untuk berkolaborasi dalam menggencarkan pemberitaan ke arah positif," kata Prof Yudian Wahyudi.
Wakil Kepala BPIP Karjono menambahkan realisasi anggaran 2022 saat ini sudah mencapai 95,67 persen yang diproyeksikan 99,05 persen.
"Banyak hal yang telah dilakukan di antaranya terkait dengan indikator kinerja, sistem merit yang mendapatkan kategori baik," terang Karjono.
Kemudian opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), BPIP telah meraih 3 kali berturut-turut.
"Tidak hanya itu beberapa prestasi atau anugerah kami sudah dapatkan di antaranya kategori 'Menuju Informatif' dari Komisi Informasi Pusat," sebutnya.
Kedeputian juga menunjukkan progres serapan dan kinerja yang sangat baik dengan rata-rata 95 persen yang ditargetkan 99 persen.
Penilaian pelayanan publik di kementerian dan lembaga ini mendapatkan nilai B dengan nilai 3,64.
"Jumlah Purnapaskibraka Duta Pancasila nasional sekarang sudah 9.350 orang, ini sudah luar biasa," ujar Karjono.
Dewan Pakar BPIP Darmansjah Djumala menilai perlu ada revolusi dalam media, yakni lebih agresif dalam pembumian Pancasila.
"Evolusi bermedia sosial itu adalah harus lebih bersifat agresif atau jangam malu-malu," ungkapnya.
Dia berharap ada kolaborasi BPIP dan media lebih erat untuk penyebaran informasi.
"Kita harus pamer terus, harus pamer positif, biarkan kita sombong asalkan jangan bohong," kata Darmansjah Djumala.
Dalam refleksi akhir tahun yang diselenggarakan di Ancol tersebut, masing-masing deputi memaparkan program dan kegiatannya yang sudah dilaksanakan.
Turut hadir dalam acara tersebut, Sekretaris Utama Adhianti, Dewan Pakar BPIP, Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP, serta pejabat pimpinan tinggi madya dan pratama BPIP. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi