Regenerasi Kepemimpinan Nasional Macet

Yang Tua Buruk, Yang Muda Terlanjur Busuk

Selasa, 25 Oktober 2011 – 18:58 WIB

JAKARTA - Pengamat politik dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS), J Kristiadi menilai regenerasi kepemimpinan nasional macetSemestinya,  para tokoh senior atau kaum tua harus mau mendidik kaum muda sekaligus memberikan ketauladanan.

"Tapi hal itu, ada tidak? Termasuk para elite parpol, apakah juga sudah melakukan itu, menyiapkan kader-kadernya tidak sekadar bagaimana meraih kekuasaan, dan berkuasa, tapi bagaimana memimpin negeri ini untuk mensejahterakan rakyat? Tidak ada itu," kata J Kristiadi, di Jakarta, Selasa (25/10).

Akibatnya lanjut dia, sekarang kaderisasi jadi macet

BACA JUGA: Tawaran Pensiun Dini Dicueki PNS Berijazah SMA

Kalaupun ada, hasil kaderisasinya justru bobrok


"Termasuk salah satu kader muda partai politik yang dulunya saya kagumi pun terkait-terkait kasus korupsi

BACA JUGA: Cirus Sinaga Pastikan Banding

Karena itu jika wacana yang ada adalah potong generasi, itu juga tidak tepat
Pasalnya, tidak ada jaminan keadaan akan lebih baik jika diserahkan ke kaum muda," ujar dia.

Karenanya Kristiadi menegaskan, pilihan  calon presiden 2014 mendatang bukan soal tua atau muda, lama atau baru

BACA JUGA: PPATK: APBD Banyak Disimpan di Rekening Pribadi

Sebab, faktor integritas akan berperan penting"Makanya, bicara capres 2014, jangan dulu mendikotomikan usia untuk menjadi capres 2014 sebab kaum muda juga tidak ada," tegasnya.

Jalan tengahnya, menurut J Kristiadi, adalah mencari yang tidak tua dan tidak muda, tapi tetap memiliki integritas"Kalangan civil society sangat berperan untuk memunculkan itu dalam sisa waktu tiga tahun ke depan," ucapnya(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pram: Soal Capres, Puan Masih Jauh


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler