Regina Art Siap Tampil di Eropa, Usung Isu Nasionalisme dan Perempuan

Rabu, 27 September 2023 – 11:40 WIB
Regina Art mengumumkan pertunjukan dua monolog (Regina Art Monologue Project) akan dipentaskan di lima negara Eropa. Foto Mesya/JPNN com

jpnn.com - JAKARTA - Regina Art Monologue Project siap tampil di lima negara pada Benua Eropa. Kelima negara itu, yakni Jerman, Swedia, Norwegia, Belanda dan Prancis.

"Pertunjukan dua monolog (Regina Art Monologue Project) akan dipentaskan di lima negara Eropa yakni Jerman, Swedia, Norwegia, Belanda, dan Prancis pada 13 Oktober - 7 November 2023," kata Joane Win selaku produser dan pemain dalam Regina Art Monologue Project, saat konferensi pers di Jakarta, Selasa (26/9).

BACA JUGA: Hari Perempuan Internasional, Regina Art Tampil Memukau di  New York

Mengusung nilai-nilai kehidupan, edukasi, isu nasionalisme dan perempuan, pentas ini diharapkan menjadi pementasan yang kaya akan nilai kehidupan, budaya, dan keindahan seni. Sebelumnya, Regina Art sukses dengan pementasan di Indonesia, Kota Meksiko dan Amerika Serikat.

Joane Win mengatakan dua judul pementasan monolog Regina Art yang akan dipentaskan adalah monolog 'Besok Atau Tidak Sama Sekali' yang ditampilkan Wawan Sofwan tentang perjuangan batin Soekarno Sang Proklamator, sesaat sebelum proklamasi.

BACA JUGA: 60 Pulau Metaverse Ada di Expo Teknologi SMA Regina Pacis Solo

Lalu, monolog 'Cotton Candy' karya E.D.Jenura, yang ditampilkan oleh Joane Win tentang perjuangan korban kekerasan seksual dalam mengatasi traumanya.

Joane Win mengatakan dengan pementasan ini diharapkan penonton bisa mengambil nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, sehingga bersama-sama lebih menghargai para pendahulu bangsa, meningkatkan empati, dan kesadaran.

BACA JUGA: Tumbuhkan Semangat Nasionalisme Kepada Peserta Didik, SMK Santa Theresia Gelar Tapak Tilas Kemerdekaan

"Juga ikut berpartisipasi dalam melawan tindak kekerasan seksual, dan turut serta membela hak asasi manusia," ungkap Joane Win.

Perhelatan dua monolog (Regina Art Monologue Project) menyasar penonton diaspora Indonesia yang ada di kota-kota tempat pertunjukan berlangsung. Selain itu, juga untuk masyarakat lokal yang tertarik pada tema monolog maupun seni pertunjukan teater itu sendiri.

Sutradara dan pemain dalam Regina Art Monologue Project Wawan Sofwan menyampaikan Regina Art Monologue Project dipentaskan di berbagai kota di luar negeri. Hal itu sebagai misi budaya dan sejarah dari Regina Art. 

"Bagi saya ini langkah yang luar biasa ya, dan semoga dua monolog ini bisa dipentaskan ke negara lainnya, yang ingin mengenal sejarah Indonesia secara lebih lengkap," ujar Wawan Sofwan.

Beberapa KBRI dan Atase Pendidikan dan Budaya Indonesia di sejumlah negara siap mendukung Regina Art Monologue Project, baik dari sisi teknis pertunjukan dan juga mempromosikan acara ini kepada diaspora Indonesia yang ada di negara-negara tersebut.

"Kami siap mendukung pertunjukan ini, dan kami sangat terbuka menyambut kehadiran tim Regina Art Monologue Project," ungkap Atase Pendidikan dan Budaya Indonesia di Belanda Agus Setiabudi melalui panggilan video saat rapat koordinasi dengan Regina Art.

Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati memberikan dukungan atas pertunjukan ini. Pementasan ini bisa menyadarkan seseorang untuk memiliki hak dan kebabasan yang sama.

Dia berharap pementasan dua monolog ini di mancanegara dapat lebih menyadarkan masyarakat bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama untuk memperoleh kebebasan, keadilan, perlindungan, dan perdamaian.  "Teruslah berkarya untuk Indonesia," kata Menteri Bintang melalui video. (esy/jpnn)


Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler