Rehab Lelet, Siswa Ngungsi ke Sekolah Lain

Tunggu Dua Tahun Anggaran untuk Tempati Sekolahnya Lagi

Rabu, 26 Januari 2011 – 12:08 WIB
JAKARTA - Banyaknya bangunan sekolah yang rusak berat dan belum mendapat perbaikan, sangat menggangu proses belajar mengajarPara siswa terpaksa direlokasi ke sekolah lain, hingga menunggu perbaikan selesai

BACA JUGA: Depok Terancam Macet Parah

Selama ini, dari 42 sekolah yang diusulkan rehab pada 2010, hanya tiga sekolah yang bisa diselesaikan
Ini artinya, para siswa terpaksa menunggu dua tahun anggaran untuk bisa menempati sekolahnya lagi.

Karena itu, hari ini, Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto berencana meninjau sejumlah sekolah rusak yang telantar itu

BACA JUGA: Warga Masih Blokir TPA Cipayung

Di antaranya adalah SDN Malaka 06, SDN Pondok Bambu 14, SMPN 198 Klender, serta SMP 273 Kampung Bali.

"Pak Wagub besok (hari ini), memang akan meninjau sekolah-sekolah itu untuk mengetahui kondisi sebenarnya
Kami inginnya seluruh sekolah rusak bisa direhab

BACA JUGA: Dishub-Blok M Square Bagi Lahan Parkir

Tapi kalau anggaran dicoret, mau bagaimana lagi," ujar Kepala Dinas Pendidikan DKI, Taufik Yudi Mulyanto, kemarin (25/1).

Pada 2010, dari 43 gedung sekolah yang diagendakan direhab, hanya tiga yang bisa diselesaikanYakni SDN Semper Timur 3/5, SDN Kedoya Utara 9/10, SDN Cilandak 6/6/7Alasannya, anggaran yang seharusnya dikucurkan tidak cukup memadaiSementara nasib 40 sekolah, saat ini rehabnya baru bisa diselesaikan 80 persen.

Soal berapa anggaran yang dicoret, Taufik tidak menyebutkan secara pastiYang jelas katanya, sebanyak 40 gedung sekolah yang belum selesai rehabnya harus bisa diselesaikan tahun iniMenurut dia, lamanya proses rehab cukup mengganggu para siswaSebab, mereka terpaksa diungsikan ke sekolah terdekat hingga perbaikan selesai.

"Kalau satu anggaran belum selesai, berarti siswa kan harus mengungsi selama dua tahun anggaranYang lebih bagus sih, tidak usah banyak-banyak, tapi sedikit bisa diselesaikan seluruhnya," ungkapnya.

Akibat tidak selesainya rehab, seperti di SDN Malaka 06, Jakarta Timur, guru dan siswa sempat mengeluhTaufik menyebut, pihaknya menyampaikan jika alokasi anggaran perbaikan telah diusulkanNamun, jika faktanya kemudian dicoret, pihaknya tidak bisa berbuat banyakSebab, untuk disetujuinya anggaran, banyak pihak yang terkait, seperti Bappeda dan DPRD.

Jika dalam pembahasan ternyata anggaran tidak disetujui atau anggaran dipangkas, Dinas Pendidikan hanya bisa menerima hasil akhir untuk melaksanakannyaJika dicoret, paling tidak, pada anggaran berikutnya diupayakan kembali diusulkanSesuai data sebelumnya, rehab total 22 gedung SDN dijatah Rp 114 miliar, sementara rehab total SMPN dialokasikan Rp 174,25 miliarSedangkan untuk gedung baru dianggarkan Rp 17 miliar.

Selain menyelesaikan rehab 40 sekolah yang belum selesai, tahun ini direncanakan juga rehab total 18 lokasiTerdiri atas rehab total SDN delapan lokasi, rehab total SMPN enam lokasi, rehab total SMAN tiga lokasi, serta rehab total SMKN satu lokasiSelain itu, ada pembangunan baru di dua lokasi (satu SDN dan satu SMAN), pembangunan RKB satu lokasi, serta penyelesaian rehab total 42 lokasiUntuk pembangunan gedung baru pada 2011 ini, dilaksanakan untuk SDN Cawang, Jakarta Timur dan SMAN Ragunan, Jakarta Selatan.

"Revisi APBD dari Kementerian Dalam Negeri ada tambahan anggaran sekitar Rp 500 miliar dari dana BOS yang masuk kas daerahSecara otomatis, APBD menjadi bertambahIni akan membantu operasional pendidikan di DKI Jakarta," ungkap Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo pula(aak)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ruang Terbuka Hijau DKI Tambah 80,89 Hektar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler