BACA JUGA: Dishub-Blok M Square Bagi Lahan Parkir
Selain itu, terdapat lebih dari 100 sopir dan kenek yang terpaksa menganggur.Hanya ada 3 unit truk sampah saja yang beroperasi
BACA JUGA: Ruang Terbuka Hijau DKI Tambah 80,89 Hektar
Selebihnya terpaksa tidak beroperasi, karena tidak bisa membuang sampahnya," ungkap Kepala Bidang Kebersihan, Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Depok, Rahmat Hidayat, Senin (24/1) kemarin.Rahmat mengaku, penutupan TPA Cipayung oleh warga itu sangat merugikan
BACA JUGA: Pembangunan Tangsel Prioritaskan Penghijauan
Belum lagi nasib pemulung yang berharap pada sampah tersebutSampai saat ini, dia menuturkan bahwa upaya negosiasi dengan warga sekitar TPA Cipayung masih dilakukan oleh Pemkot Depok.Dikatakan Rahmat, belum ada kesepakatan dari pertemuan terakhirNamun menurutnya, diharapkan kesepakatan dapat segera diputuskan"Semakin lama bisa merepotkan," terangnya.
Sementara itu, anggota Komisi C DPRD Kota Depok, Babai Suhaimi menilai, penurunan penghasilan pemulung sudah dipolitisirPasalnya, area seluas kurang lebih 12 hektar itu masih memiliki banyak barang bekas bila digali atau dikais.
"Bohong besar kalau pemulung itu penghasilannya menurunItu hanya dipolitisirKalau mau bekerja keras, bisa mengorek-ngorek sampah pasti dapat barang daur ulang," ujar salah seorang tokoh masyarakat Cipayung itu(rko/ito/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bogor Diguyur Hujan Es
Redaktur : Tim Redaksi