Jauh sebelum terlibat dalam jaringan teroris, Dulmatin dikenal sebagai pribadi yang militanKetika di sawah, tak segan-segan dia mengingatkan teman-temannya untuk salat ketika sudah masuk waktu salat
BACA JUGA: Dapat Applause Enam Kali, Sebut Mel Gibson dan Nicole Kidman
Inilah kesaksian orang-orang yang mengenal salah satu teroris paling dicari ituALI BASARAH, Pemalang
DULMATIN lahir di sebuah desa di Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah
BACA JUGA: Pria yang Tertembak Itu Tiga Kali Datang, Ogah Bayar Parkir
Ketika kecil namanya adalah JokoBACA JUGA: Istimewakan Pejudi Indonesia, Warga Lokal Bayar Lebih Mahal
Dari Joko Pitono berganti lagi menjadi Amar UsmanKata Azzam, pergantian nama dari Joko Pitono menjadi Amar Usman melalui proses resmi, baik secara agama maupun administrasiDalam perkembangannya, Azzam kaget ketika adiknya itu juga punya beberapa nama lainSalah satunya nama Dulmatin, yang terkenal sebagai salah satu teroris paling dicari"Setahu keluarga dia berganti nama satu kaliMakanya, kami kaget ketika dia berubah menjadi Dulmatin," ujarnya.
Sayang, Azzam tak bersedia ketika diminta menceritakan lebih lanjut penggalan hidup adiknya ituTeguh, salah seorang teman kecil Dulmatin, menceritakan, dirinya pernah sama-sama bertani dengan sosok yang ditembak mati di Pamulang Rabu lalu itu"Saya mengenalnya dengan nama AmarKami pernah bertetangga menggarap sawah di Blok Karangserut, Desa Serang, Kecamatan Petarukan," cerita Teguh"Itu terjadi sekitar 2001," lanjutnyaDi mata Teguh, Amar alias Dulmatin adalah petani yang rajin dan ulet
Saat bertani itulah, Teguh menilai Dulmatin sangat militan dalam menjalankan agama"Kalau ke sawah, dia (Dulmatin) selalu membawa Alquran kecilDi sela-sela istirahat, dia selalu membacanya di bawah pohon mangga," ceritanyaSelain itu, lanjutnya, ketika sudah tiba waktu duhur, Amar selalu meneriaki teman-temannya dan para buruh tani agar beristirahat untuk salat
Yang juga tak bisa dilupakan Teguh dari Amar adalah kebiasaannya yang tak suka banyak berbicara"Dia termasuk orang yang nggak bisa lama kalau ngobrolDaripada mengobrol, dia lebih memilih berlatih menembak dengan senapan burung," tutur pria 28 tahun itu
Amar mulai jarang ke sawah, atau bahkan sama sekali tak ke sawah, setelah 2002"Saya dan teman-teman yang mengenal Amar sangat kaget ketika diumumkan bahwa yang menjadi pelaku bom Bali adalah Dulmatin yang juga bernama alias Amar UsmanLebih kaget lagi ketika melihat fotonya," katanya
Sejak itulah, nama Dulmatin sering dikait-kaitkan dengan jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI)Di kalangan aktivis JI, nama Dulmatin tergolong sangat diseganiSelain termasuk anggota senior, pria yang di Filipina berganti nama menjadi Zaid Ali tersebut mempunyai tampang sangar yang cukup membuat gentar"Pandangannya soal jihad cukup kuat, dan dia bukan orang yang peragu," ucap mantan seorang anggota JI yang tak mau disebutkan namanyaHanya, pandangan-pandangan Dulmatin soal jihad, tampaknya, mengikuti faksi Hambali (mantan ketua Mantiqi I yang kini mendekam di Guantanamo Bay)-Ali Ghufron (dieksekusi mati pada 9 November 2009 oleh pemerintah Indonesia)
Pandangan jihad Dulmatin adalah jihad ofensif"Bukan jihad difa?i (defensif, Red)," ucapnyaPerbedaan pandangan soal jihad ini memang cukup penting karena menentukan karakter kelompokMeski sama-sama melakukan persiapan perang, dengan memegang paham jihad ofensif, yang bersangkutan menganggap bahwa keadaan dunia seperti ini adalah perang
Pemicunya adalah deklarasi AS soal perang terhadap terorismeLogikanya, bila tentara AS bisa membunuhi warga sipil dalam perang di Iraq dan Afghanistan, mengapa tidak sebaliknya" Maka, sasaran pun bisa di mana saja dan kapan sajaTak heran bila Dulmatin merupakan salah satu aktor utama di balik serangkaian aksi faksi Hambali-Ali Ghufron yang melakukan serangkaian peledakan gereja antara 1999?2002Termasuk pula bom Bali I
Perbedaan pandangan soal jihad inilah yang kemudian membuat Dulmatin mengambil langkah berbeda di FilipinaKetika Kamp Abu Bakar hancur, dan satu-satunya kamp orang Indonesia di kawasan Liguasan Marsh, Mindanao, hendak "diusir" oleh pihak MILF, sikapnya berbedaBila teman-teman lain memutuskan untuk pulang, atau tetap di sana dengan alasan berlatih saja, berbeda dengan DulmatinAkhirnya, dia berseberangan sikap dengan Ali Fauzi (yang memilih balik Indonesia) dan Umar Patek (yang masih buron).
Bersama seseorang bernama Jundi alias Yusuf, dia meninggalkan Liguasan Marsh dan menuju Basilan, sarangnya kelompok Abu SayyafYang terakhir ini merupakan salah satu kelompok di Asia Tenggara yang jelas-jelas menyatakan afiliasinya dengan Al QaidahDulmatin alias Zaid Ali sempat tertembak di Jolo, Basilan, pada 15 Januari 2007, meski kemudian tetap lolos
Di kalangan teman-temannya, Dulmatin mempunyai spesialisasi sebagai pembuat firing device (detonator peledak)"Sangat andalBermacam-macam firing device bisa dibuatnya, dengan alat-alat yang sederhana," urainyaSementara, yang ahli dalam memuat isi bom adalah Umar PatekNama terakhir ini sanggup membuat bom kimia, mencampurkannya, dan kemudian membuat bom yang sangat mematikan
Persiapan Pemakaman
Jenazah Dulmatin akan dimakamkan di tanah milik keluarga di samping Tempat Pemakaman Umum (TPU) Makam Dowo Desa Loning, Kecamatan Petarukan, PemalangHal itu ditegaskan pihak keluarga Dulmatin ketika dihubungi wartawan kemarin
Lokasi makam itu kemarin didatangi warga yang penasaran dan ingin melihatnya dari dekatJika benar dimakamkan ke sana, berarti perjalanan dari rumah Dulmatin harus menempuh jarak sekitar 5 kilometerRute ini akan melewati jalan beraspal dan menyusuri persawahanSebagian badan jalan dalam keadaan rusak dan sempit.
Kepala Desa Loning Nurmanto SE saat dikonfirmasi mengatakan, pihak keluarga Dulmatin melalui Herry Wibowo sudah mangajukan izin untuk pemakaman di desanya"Keluarga Dulmatin sudah minta izin untuk dimakamkan di tanah milik keluarga yang berada di samping TPU Makam Dowo di desa kami," tegas NurmantoDia menambahkan, masyarakat di desanya siap menerima jenazah Dulmatin
Orang tua Dulmatin, H Usman Sofi, adalah warga Desa Loning dan dimakamkan di TPU Makam DowoDemikian pula buyutnya, H Abdul Syukur dan Hj KhotijahJuga paman-pamannya dimakamkan di kompleks tersebutRumah keluarga besarnya juga masih terdapat di Desa Loning.
Salah seorang pekerja makam TPU Makam Dowo, Damiri, mengatakan, keluarga berencana memakamkan Dulmatin di samping TPU Makam Dowo"Rencana mau dikubur di sini, tapi di tanah milik bapaknya, H Usman Sofi yang terletak di samping TPUTapi, waktunya kapan, saya tidak tahu," katanya
Persiapan mulai tampak dengan dibersihkannya semak belukar di tanah sawah tersebutBeberapa polisi kemarin juga mengecek lokasi pemakaman ituKapolres Pemalang AKBP Burhanudin SIK melalui Kapolsek Petarukan AKP Suryanto SH mengatakan, anak buahnya memang sedang memantau"Kami cek lokasi untuk menyiapkan langkah-langkah pengamanan," ujarnya(ano/kum)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mus Mulyadi, The King of Keroncong yang Kini Alami Kebutaan Karena Diabetes
Redaktur : Antoni