jpnn.com, PADANGSIDEMPUAN - Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listyarti mengungkapkan, pihaknya terus mendapatkan pertanyaan dari Yayasan Burangir serta sebagian para guru SMKN 3 Padangsidimpuan terkait lambatnya tindak lanjut dan eksekusi rekomendasi dari Irjen Kemendikbud RI.
Salah satu kendala dari lambatnya eksekusi rekomendasi Irjen Kemendikbud adalah situasi dan kondisi Dinas Pendidikan Sumut yang sepertinya masih kewalahan menerima limpahan wewenang dari Kab/ Kota untuk pendidikan jenjang SMK/SMA.
BACA JUGA: Belum Ada Tersangka Kasus Kematian Amelya Nasution
Selain itu, pihak Yayasan Burangir juga menduga adanya kedekatan khusus antara Kepala Sekolah Darwisah Lubis dengan Kepala Dinas Pendidikan Sumut Arsyad Lubis sehingga rekomendasi Irjen Kemendikbud hingga hari ini belum dieksekusi.
"Mereka berharap ada pihak yang melakukan penekanan kepada Dinas Pendidikan Sumatera Utara agar melaksanakan rekomendasi Irjen Kemendikbud," kata Retno, Senin (22/5).
BACA JUGA: Tim Kemendikbud : 2 Oknum Guru SMKN 3 Sidempuan Terbukti Bocorkan Soal Ujian
Juliherniatman Zega, salah satu aktivis Yayasan Burangir menambahkan, penting sekali dorongan kepada KPAI agar tercipta situasi kondusif sehingga pembelajaran di SMKN 3 Padangsidimpuan bisa berjalan normal kembali.
Terutama agar tidak ada lagi demo yang melibatkan para siswa akibat kasus bunuh diri yang dilakukan siswi sekolah tersebut.
BACA JUGA: Sikap FSGI terhadap Kasus Amel di SMKN 3 Padangsidimpuan
KPAI sudah mengeluarkan rekomendasi pascapelaporan FSGI beberapa waktu lalu. Rekomendasi KPAI bernomor 533/KPAI/V/2017 ditujukan kepada Kepala Dinas Provinsi Sumatera Utara.
Rekomendasi KPAI di antaranya adalah mendukung kepolisian untuk bekerja secara profesional dan porposional dalam melakukan penanganan kasus tersebut serta memastikan keberlangsungan kegiatan belajar mengajar di SMKN 3 Padangsidimpuan bisa berjalan aman dan nyaman. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Oalah! Guru Sita HP Siswa SMK karena Belum Bayar Iuran Sekolah
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad