jpnn.com - Komnas HAM telah mengeluarkan rekomendasi hasil investigasi dalam Tragedi kanjuruhan.
Salah satu rekomendasinya ialah seluruh aktivitas kompetisi sepak bola di bawah naungan PSSI harus dibekukan. Kabar itu pun langsung direspons oleh pengamat sepak bola yang juga mantan anggota Komite Etik FIFA, Dali Tahir.
BACA JUGA: Begini Kata Ketum PSSI setelah Memenuhi Panggilan Kedua di Polda Jatim
Sebelumnya, dalam investigasi yang dilakukan disebut bahwa penyebab insiden Kanjuruhan karena kepanikan aparat keamanan, kepolisian yang bertugas di dalam stadion.
Mereka panik saat Aremania -suporter Arema FC- ingin menyampaikan simpatinya atas kekalahan yang diderita klub kesayangan mereka.
BACA JUGA: Manajemen Sriwijaya FC Sebut Erick Thohir Layak Jadi Ketum PSSI
Insiden tersebut dinilai bisa saja terjadi lantaran penjaga pintu terkena gas air mata yang dilontarkan pihak keamanan. Alhasil, pintu 3, pintu 11, hingga 14 tidak dibuka. Kondisi itu membuat ratusan korban jiwa berjatuhan.
Komnas HAM yang belum memahami aturan di organisasi sepak bola yang menjadi turunan dari statuta FIFA, merekomendasikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar ada evaluasi menyeluruh terhadap persepak bolaan di Indonesia.
BACA JUGA: Dunia Hari Ini : Komnas HAM Minta PSSI Dibekukan Jika Tak Ada Perbaikan
Bukan itu saja, Komnas HAM juga meminta agar dibentuk tim independen untuk menata PSSI.
Tim independen itu nantinya diminta untuk mengaudit kelayakan seluruh stadion di Indonesia, melakukan perbaikan tata kelola sepak bola, dan diminta bekerja sama dengan FIFA untuk memberikan sertifikasi kepada seluruh perangkat pertandingan.
"Jika dalam 3 bulan tidak ada langkah yang diambil maka Komnas HAM merekomendasikan pembekuan aktivitas sepak bola yang melibatkan PSSI. Menurut Komnas HAM, hal itu perlu dilakukan agar tidak terjadi kembali kejadian seperti di Kanjuruhan," bunyi keterangan Komnas HAM.
Menanggapi hal tersebut, Dali Tahir melihat ada upaya untuk membebankan kesalahan kepada PSSI.
"Komnas HAM ini 'genit' sekali. Dia masuk ke semua lini seolah yang salah di kejadian itu hanya PSSI. Padahal, semua tahu apa penyebab kematian dari ratusan orang tersebut," katanya, Jumat (4/11).
Bagi Dali, Komnas HAM sangat terlihat tidak mengerti sepak bola, tetapi turut mencampurinya. Karena itu, dia terkejut dan hanya bisa tertawa melihat pihak yang tak tahu, tetapi sok tahu.
"Kok ada orang yang tak paham sepak bola, ngomong sepak bola. Mereka, bahkan tidak mengetahui statuta itu apa dan bagaimana posisi PSSI," terang pria yang didapuk sebagai penyusun statuta PSSI dahulu.
Menurut Dali, jika PSSI membekukan aktivitasnya atas permintaan pemerintah, bisa saja menyebabkan Indonesia terkena sanksi dari FIFA. Jika itu terjadi maka Dali menilai hal tersebut dapat mencoreng kembali nama Presiden Jokowi.
Sebelumnya, pada medio 2015-2016 PSSI pernah disanksi FIFA karena adanya intervensi dari pemerintah. Akibatnya, klub dan Timnas Indonesia dilarang tampil di seluruh laga internasional yang berada di bawah naungan AFC maupun FIFA.
"Jangan sampai presiden dijerumuskan. Masa di era Presiden Jokowi, PSSI dua kali disanksi FIFA. Ini akan sangat mencoreng sepak bola kita. Padahal, Indonesia kan mau jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 nanti," tandasnya. (dkk/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur : Dhiya Muhammad El-Labib
Reporter : Muhammad Amjad