jpnn.com, MAKASSAR - Polisi menggelar rekontruksi kasus pembunuhan petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Makassar Najamuddin Sewang, Kamis (19/5).
Adapun rekonstruksi pertama kasus pembunuhan ini dilakukan di rumah Rachmawati, Perumahan Grand Aroepala, Kelurahan Tamangapa, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
BACA JUGA: Pengakuan Terbaru Pelaku Pembunuhan Dini Nurdiani, Tegas & Mengejutkan, Ya Ampun
Dalam rekonstruksi di rumah janda cantik itu tampak Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Reonald Truly Simanjuntak dan pejabat Kejaksaan Negeri Makassar.
Proses rekonstruksi mulai pada pukul 11.55 WITA. Kemudian pada pukul 12.00 WITA, eks Kepala Satuan Pamong Praja (Kasatpol) Makassar Iqbal Asnan tiba.
Iqbal Asnan mengenakan kaus oblong warna hitam dan celana biru. Iqbal menggunakan masker.
BACA JUGA: 3 Pemuda yang Meresahkan Warga di Makassar Ini Ditangkap
Iqbal dikawal oleh anggota polisi bersenjata laras panjang. Setelah itu otak penembakan tersebut digiring masuk ke dalam rumah milik Rachmawati.
Selain Iqbal Asnan, dihadirkan pula tersangka lainnya.
BACA JUGA: Remaja 18 Tahun Tewas Dianiaya, 8 Oknum Polisi Diamankan Propam
Mereka mengenakan baju tahanan berwana oranye.
Sontak warga perumahan Grand Aroepala kaget dengan hadirnya puluhan anggota polisi dari Polrestabes Makassar.
Warga pun menyaksikan rekonstruksi kasus pembunuhan yang menghebohkan itu.
Warga setempat menyaksikan rekonstruksi dari jauh.
"Banyak polisi ada di perumahan. Saya kaget," kata seorang warga bernama Bahar (20) yang tinggal dalam perumahan tersebut kepada JPNN.com, Kamis (19/5) siang.
Dalam agenda itu, perempuan cantik yang terlibat dalam kasus cinta segitiga, Rachmawati tidak ada.
Sementara pihak kepolisian belum mau berkomentar. Agenda rekonstruksi selanjutnya bakal dilakukan di rumah korban pembunuhan.
Penembakan terhadap pegawai Dishub Makassar Najamuddin Sewang terjadi sekitar pukul 10.00 WITA di Jalan Danau Tanjung Bunga, Minggu (3/4).
Saat itu Najamuddin baru saja selesai bertugas mengatur lalu lintas di Jalan Metro Tanjung Bunga.
Sebelum terungkap sebagai kasus pembunuhan, polisi menyatakan penyebab kematian Najamuddin ialah kecelakaan tunggal akibat serangan jantung. Begitu juga ketika dibawa ke rumah sakit terdekat.
Saat jenazah dibawa ke rumah duka dan akan dimandikan, pihak keluarga menemukan ada lubang seperti bekas tembakan pada bagian ketiak kiri hingga akhirnya jenazah dibawa ke RS Bhayangkara untuk diautopsi.
Dua jam setelah autopsi, tim dokter RS Bhayangkara berhasil mengangkat proyektil yang bersarang di dalam paru-paru korban.
Disimpulkan penyebab kematian karena paru-paru bocor akibat tertembus peluru.
Kapolrestabes Kota Makassar Kombes Pol Budhi Haryanto pernah mengatakan perencanaan pembunuhan terhadap pegawai Dishub Makassar Najamuddin Sewang dimulai sejak 2020.
"Berdasarkan pengakuan tersangka, perencanaan ini sejak tahun 2020 dan baru terlaksana sekarang," ujarnya menjelaskan motif penembakan, Senin (18/4).
Kombes Budhi Haryanto menjelaskan motif Kasatpol PP Makassar menjadi dalang pembunuhan terhadap Najamuddin Sewang karena terbakar api cemburu.
Najamuddin diketahuinya juga mendekati kekasih gelap Iqbal Asnan, yakni perempuan yang juga salah seorang pejabat eselon IV di Dishub Makassar berinisial R.
"Ini cinta segitiga, hubungan terlarang. Perencanaan pembunuhan di tahun 2020 dan baru sekarang terealisasi. Itu semua karena terbakar api cemburu," kata Kombes Budhi. (mcr29/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiga Pria Ini Ditangkap Tim Resmob Polda, Ada yang Kenal?
Redaktur : Soetomo Samsu
Reporter : M. Srahlin Rifaid