jpnn.com, JAKARTA - Formasi PPPK guru tahap 2 yang didominasi peserta besertifikat pendidik (berserdik) mendapat sorotan dari para honorer.
Mereka mengeklaim kebijakan pemerintah melakukan rekrutmen PPPK merupakan hasil perjuangan guru honorer negeri.
BACA JUGA: Guru Beserdik Tak Linier Mendominasi Formasi PPPK & Afirmasi Penuh, Honorer K2 Protes
"Yang memperjuangkan formasi daerah adalah guru negeri. Yang mengisi sebagian formasi malah guru swasta," kata Dendi Nurwega, pengurus Forum Guru Honorer Negeri Lulus Passing Grade Indonesia (FGHNLPSI) kepada JPNN.com, Senin (27/12).
Di sisi lain, lanjutnya, rekrutmen PPPK yang memberikan perlakuan khusus bagi guru swasta merugikan sekolah swasta.
BACA JUGA: PPPK Masuk, Guru Honorer Negeri Diminta Mencari Sekolah Lain
Pasalnya, yang memperjuangkan serdik guru swasta adalah yayasan. Dengan mudahnya ditinggal begitu saja oleh gurunya karena diterima menjadi PPPK.
"Alangkah lucunya sistem regulasi ini," ucapnya.
BACA JUGA: Urus 10 Dokumen Pemberkasan NIP PPPK Guru, Honorer Sebaiknya Datangi Instansi ini
Wega, sapaan akrab Dendi Nurwega, mengungkapkan saat ini kondisi guru honorer negeri sudah mulai putus asa.
Pada seleksi PPPK tahap 1 mereka masih antusias, semangat . Mereka mendapatkan nilai melampaui passing grade, tetapi tidak lolos formasi.
Disuruh ikut tes kedua, masih siap juga. Eh, ternyata tidak lolos formasi lagi. Terpuruk.
Disarankan ikut tes PPPK tahap 3 lagi, guru honorer kehilangan minat.
"Kondisi guru honorer sekarang sudah sangat terpuruk. Mereka disuruh tes berkali-kali, tetapi formasinya terbatas. Diambil ranking teratas lagi," ucapnya.
Kalau sistemnya tidak diubah, tambah Wega, bagaimana guru honorer negeri bisa lulus PPPK karena harus bersaing dengan guru beserdik.
"Ini seperti mencari jarum di lautan. Kami di-PHP-in terus. Nyatanya yang menang di sini guru swasta beserdik," pungkasnya. (esy/jpnn)
Redaktur : Soetomo
Reporter : Mesya Mohamad