jpnn.com, JAKARTA - Target pemerintah merekrut satu juta guru PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja) tahun ini dinilai terlalu besar dan berpotensi sulit terpenuhi karena waktu sosialisasi yang minim.
"Saya melihat ini target yang sangat ambisius. Satu juta guru selama satu tahun bukan angka yang kecil," kata Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Satriwan Salim yang dihubungi JPNN.com, Rabu (6/1).
BACA JUGA: Informasi Terbaru soal Dana Pensiun PNS dan PPPK
Dengan target sebesar itu, Satriwan malah mempertanyakan apa sebenarnya maksud pemerintah menyediakan formasi satu juga guru PPPK. Apakah benar untuk memenuhi kekurangan guru atau ada tujuan lainnya.
Sebab, katanya, sejak 2014 pemerintah tidak melakukan rekrutmen aparatur sipil negara (ASN) dan 2018 digelar penerimaan CPNS sekitar 200 ribu. Kemudian 2019/2020 rekrutmen 75 ribu PPPK dan 150 ribu CPNS.
BACA JUGA: Informasi Terbaru dari Bareskrim soal Kasus Penembakan 6 Laskar FPI
Selain itu ada kesepakatan bersama antara pemerintah dengan DPR RI untuk penyelesaian masalah honorer hanya sampai 2023.
"Saya tidak tahu ya, apakah ini ada keterkaitannya. Yang pasti saya lihat pemerintah sepertinya berpotensi dapat rekor MURI bahkan The Guinness Book of Records," tutur Satriwan.
BACA JUGA: Info Terbaru Skema Rekrutmen PPPK 2021 dari BKN, Termasuk Guru, Tolong Disimak
Selain itu, kata Satriwan, yang menjadi tanda tanya besar saat ini adalah apakah postur keuangan negara di APBN/APBD sanggup menanggung itu semua.
Terlebih lagi dalam kondisi pandemi Covid-19 yang masih mengancam dan penanganannya cukup menguras kas negara.
"Kami sih berharap kebijakan ini bukan untuk politisasi. Sudah rahasia umum, guru dijadikan alat politik untuk mendapatkan kekuasaan," tandas Satriwan Salim.(esy/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad