jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengungkapkan seluruh aktivitas kampus akan diawasi oleh command center.
Pusat komando yang dimaksud merupakan suatu layanan data pendidikan tinggi terpadu yang berfungsi membantu memantau keseluruhan aktivitas dan program pendidikan tinggi lewat berbagai aplikasi data.
BACA JUGA: Kabar Gembira dari Menteri Nadiem untuk Daerah 3TÂ
"Aplikasi command center mendukung pendidikan tinggi makin transparan dan akuntabel," kata Nadiem saat meluncurkan sistem pelacakan secara mandiri penilaian angka kredit (Selancar PAK) dosen, dasbor indikator kinerja utama perguruan tinggi negeri (IKU PTN), serta command center pendidikan tinggi secara daring, Jumat (5/3).
Menurut Nadiem, aplikasi command center berfungsi mendukung koordinasi, monitoring, evaluasi, serta pengambilan kebijakan dan diseminasi tridarma perguruan tinggi.
BACA JUGA: Mendikbud Pastikan Usulan Kenaikan Pangkat Dosen Bisa Dipantau Lewat Ponsel
Selain itu, fasilitas ini bisa digunakan untuk berkoordinasi dan berbagi informasi seputar program dan kebijakan di bidang pendidikan tinggi, seperti program kompetisi kampus merdeka (PKKM), kedaireka hingga bantuan pemerintah seperti bantuan subsidi upah (BSU) dan bantuan kota.
Melalui command center, Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti), kementerian atau lembaga lain bisa mengakses informasi terkait pengembangan dunia pendidikan tinggi.
BACA JUGA: Mendikbud Beber Alasannya Perkuat Program Pendidikan Sarjana Terapan
Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemendikbud Nizam menjelaskan, data command center berasal dari PDDikti.
"Kami harap, command center bisa berfungsi memantau perkembangan, mengelola, dan mengawasi pendidikan tinggi secara real-time,” ungkap Dirjen Nizam.
“Kami bisa memantau berbagai dinamika di perguruan tinggi secara real time/online. Misalnya, jumlah dosen hari ini ada 312.890 dosen, beserta sebarannya di berbagai prodi dan perguruan tinggi,” sambungnya.
Nizam menjelaskan, command center juga memantau berbagai program kampus merdeka yang tengah berjalan.
Seperti program bangkit, yang saat ini sedang diikuti 3.216 peserta. Di sini, bisa dilihat informasi sebaran dan perguruan tinggi mereka.
"Contoh lain, ada 8.483.213 mahasiswa, dari Sabang sampai Merauke, beserta informasi distribusi prodi dan asal mereka,” tandas Nizam. (esy/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad