Rektor UMI Minta Polisi Fungsikan Intelijennya

Jumat, 28 November 2014 – 03:01 WIB
Warga Diduga Tergilas Water Canon, Ini Kata Polisi. Foto Twitter @Passompe_

jpnn.com - MAKASSAR - Kerusuhan yang terjadi di depan kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Sulawesi Selatan yang melibatkan mahasiswa, masyarakat dengan PNS Pemprov di Kantor Gubernur Sulsel, disayangkan oleh Rektor UMI Makassar, Prof DR Masrurah Mukhtar. Rektor perempuan pertama di UMI ini meminta agar aparat intelijen memberi sentuhan penuh dalam kasus ini.

Masrurah menilai, konflik yang berujung penyerangan kantor gubernur sudah bukan aksi demo yang murni dilakukan mahasiswa. Fakta di lapangan menunjukkan sejumlah masyarakat dari Pampang dan sekitarnya, juga ikut dalam aksi kerusuhan tersebut.

BACA JUGA: Bawa Sabu 19 Gram dari Lapas, Apeng Dicokok Polisi

"Kalau aksi mahasiswa saja, sebenarnya sangat bisa kami antisipasi. Tapi seringkali, mahasiswa yang berdemo, lalu disusupi warga yang akhirnya memicu pecahnya bentrok. Kami tidak membantah bahwa anak UMI memang suka berdemo. Tapi fakta lainnya adalah yang memicu bentrok itu bukanlah anak mahasiswa," tegas Masrurah, Kamis (26/11).

Untuk menyikapi kondisi ini, Masrurah berharap ada sentuhan khusus yang bisa dilakukan aparat keamanan. Khususnya divisi intelijen. "Butuh sentuhan ekstra. Utamanya pada jam-jam jelang pulang perkuliahan. Saat mahasiswa berbondong-bondong keluar kampus, itu menjadi momentum rawan untuk diprovokasi untuk membuat aksi," tegas Masrurah.

BACA JUGA: Jenazah Korban Demo Kenaikan BBM Langsung Divisum

Wakil Asisten Rektor III, Zakir Sabara ikut mengamini rentannya aksi mahasiswa UMI disusupi oleh warga yang ingin memprovokasi. Selama ini, sambung Zakir, setiap ada keiadian di depan kantor gubernur dan dibubarkan oleh polisi, maka massa selalu menjadikan UMI sebagai tempat pelarian.

"Kejadian hari ini dan sebelumnya juga selalu begitu. Selalu ada kelompok memanfaatkan situasi sesaat setelah mahasiswa UMI membubarkan diri untuk masuk kampus," pinta Zakir.

BACA JUGA: Warga Diduga Tergilas Water Cannon, Ini Kata Polisi

Menurutnya, agar masyarakat tidak mencurigai intelejen bagian dari bentrok ini, intelejen harus cermat dan teliti. "Ini harus menjadi perhatian semua pihak, agar polisi, pegawai kantor gubernur dan UMI tidak selalu menjadi korban pihak yang memprovokasi untuk dibenturkan setiap ada momentum," tegas Zakir. (fajar)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kronologis Tewasnya Warga Diduga Tergilas Water Cannon


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler