Rela Jahit Mulut di Depan KPK untuk Menuntut Perkembangan Kasus Bupati

Jumat, 31 Oktober 2014 – 20:27 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Lima orang yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Kampar atau GERAK melakukan aksi jahit mulut di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Jumat (31/10). Aksi tersebut dilakukan karena mereka menganggap tidak ada perkembangan terkait kasus-kasus yang melibatkan Bupati Kampar Jefri Noer. 

"‎Kami mau sampaikan kasus-kasus Bupati Kampar Jefri Noer. Kasusnya sudah bertahun-tahun ditangani Kejati Riau," kata Koordinator lapangan GERAK, Anton di KPK, Jakarta, Jumat (31/10).

BACA JUGA: Berharap Tidak Ada Moratorium Pemekaran

‎Menurut Anton, ada beberapa kasus yang melibatkan Jefri. Di antaranya, kasus Program Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya Masyarakat (P4S) Kubang Raya.  Selain itu, pengadaan baju koko senilai Rp 4 miliar.  “Pengadaan baju koko tidak melalui proses lelang. Baju itu dibeli saat masa dia kampanye sebagai calon bupati. Setelah dia jadi bupati, pengadaan itu dianggarkan ke anggaran Pemda. Berarti ada penyelewengan," ujar Anton.

Kemudian, sambung Anton, Jefri juga terlibat dalam persoalan alih fungsi hutan. Yang terakhir, Anton meminta kelanjutan penanganan kasus penganiayaan yang dilakukan istri bupati, Eva Yuliana. 

BACA JUGA: Fahri Ingatkan Manuver KIH Bakal Hambat Jokowi Wujudkan Visi

Anton menyatakan, aksi yang mereka lakukan adalah bentuk ketidakpercayaan atas kinerja aparat penegak hukum di Kampar. "Aksi jahit mulut ini karena kita sudah capek ngomong. Percuma aja kita ngomong hasilnya juga enggak ada. Mending kita aksi jahit mulut, diam," tandasnya.  (gil/jpnn)

BACA JUGA: Priyo tak Ingin Golkar Turun Kelas

BACA ARTIKEL LAINNYA... Nama Boleh Kabinet Kerja, Semangat Tetap Harus Trisakti


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler