jpnn.com, BANDUNG - Relawan Kreatif Number One (RKWan) meluncurkan sarana komunikasi interaktif AVATAR (Angkutan Virtual Tim Aspirasi Rindu), di Lapangan RW 05, Kelurahan Sukapura, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung
Menurut Koordinator pembuatannya, Buliitt Sisareza, peluncuran AVATAR merupakan inisiatif relawan pasangan RINDU karena banyaknya warga yang selalu ingin didatangi oleh pasangan RINDU secara langsung.
BACA JUGA: Kang Uu: Tak Ada Aturan Baku Tentang Bentuk Masjid
"Keinginan ini terkendala keterbatasan waktu dan kesibukan jadwal Kang Emil dan Kang Uu, yang tidak memungkinkan hadir di semua tempat dan menyapa warga, saat berkampanye." jelasnya.
Di sisi lain, berkat dukungan teknologi, relawan RINDU kemudian memanfaatkan kemampuan yang dimiliki di bidang pemorgraman komputer dan animasi yang memungkinkan Kang Emil dan Kang Uu tetap dapat hadir melalui Avatar, tanpa harus hadir secara fisik.
BACA JUGA: Kang Emil Bakal Jadikan Sukawera Jadi Desa Percontohan
"Meskipun tidak mewakili 1005, namun Kang Emil dan Kang Uu tetap dapat hadir di hadapan warga," jelasnya.
Ditambahkan Buliitt, teknologi yang digunakan sebenarnya sederhana yakni menggunakan interaktif animasi 3D Kang Emil yang mampu berinteraksi dengan warga.
BACA JUGA: Pilgub Jabar, Elektabilitas Sudrajat- Syaikhu Mulai Naik
"Teknologi ini memungkinkan Kang Emil berdialog dengan warga. Tak hanya berdialog, juga bernyanyi dan mendengarkan curhat warga," jelasnya.
Warga juga bisa foto bareng dengan Kang Emil dan Kang Uu.
Proses pembuatan Avatar ini, dijelaskan Buliitt memakan waktu sekitar satu bulan lamanya, dan dikerjakan oleh sekitar 11 orang programer dan animator.
"Mobilnya disumbang oleh pasangan RINDU, kami mempersiapkan program animasi dan brandingnya. Proses desain mobilnya malah lebih cepat, cuma seminggu," ungkap lulusan Teknik Arsitektur Unpar tahun 1997 ini.
Lalu berapa biaya yang dikeluarkan untuk membuat aplikasi tersebut?
Menurut Buliit, karena sifatnya kerelawanan, tidak ada biaya yang dikeluarkan oleh pasangan RINDU untuk pembuatan Avatar ini.
"Biaya sifatnya probono, artinya memang tidak ada biaya yang dibebankan karena namanya juga relawan," jelasnya.
Sementara Kang Emil menyebut Avatar sebagai salah satu bentuk kreatifitas anak muda Bandung yang patut diapresiasi.
"Ini bukti, anak-anak muda Bandung memang kaya dengan gagasan dan inovasi, dan sudah sejak dulu Kota Bandung dikenal sebagai kota kreatif," sebutnya.
Kehadiran Avatar sejalan dengan visi dan misi pasangan RINDU yang akan menghadirkan creatife center di setiap Kabupaten/Kota di Jawa Barat.
"Agar gagasan dan ide-ide kreatif seperti ini tidak hanya hadir di Bandung, juga di seluruh kota-kabupaten lain di Jawa Barat," pungkasnya.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Seperti ini Keluhan Nelayan Indramayu kepada Ridwan Kamil
Redaktur & Reporter : Yessy