jpnn.com, JAKARTA - Irjen (Purn) Basaria Panjaitan telah tersingkir dari proses seleksi calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Calon petahana dalam proses seleksi capim KPK itu gagal melewati psikotes.
Namun, mantan staf ahli Kapolri itu tak memusingkannya. Penegak hukum kelahiran 20 Desember 1957 di Pematang Siantar, Sumatera Utara itu mengaku tetap fokus pada sisa masa jabatannya di KPK yang akan berakhir 21 Desember 2019.
BACA JUGA: Prof Romli Soroti Kecerobohan KPK di Kasus BLBI
“Masih lama, empat bulan lagi," kata dia di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (16/8).
Basaria menambahkan, dirinya selama empat bulan ke depan akan mengoptimalkan upaya memerangi korupsi demi menggenjot pendapatan daerah. Alasannya, hal itu sudah menjadi komitmennya.
BACA JUGA: Dukung KPK, Mentan Amran Nonaktifkan Pejabat Eselon II Hingga IV di Ditjen Hortikultura
Selain itu, Basaria juga menitipkan pesan kepada capim KPK periode 2019-2023 soal pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi. Mantan Kepala Pusat Provos Divpropam Polri itu mengaku telah menyampaikan pesannya kepada rekannya sesama pimpinan KPK, Laode M Syarif seusai menghadiri Sidang Tahunan MPR, DPR dan DPD.
Syarif termasuk yang lolos capim KPK 2019-2023. "Mudah-mudahan nanti Pak Syarief Cs tahun depan dengan usaha oleh KPK itu (optimalisasi pendapatan daerah, red) bisa tercapai," kata dia.(tan/jpnn)
BACA JUGA: KPK ke Humas Pemprov Jabar: Peran Informasi Sebagai Pertanggungjawaban Pekerjaan Pemerintah
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cegah Korupsi, BTN Adopsi Cek Profit Milik KPK
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga