Renovasi Sekolah Rusak Serentak, Butuh Rp 12 Triliun

Inpres Diharapkan Terbit Sebelum 2012

Minggu, 14 Agustus 2011 – 06:29 WIB

JAKARTA - Pemerintah menyiapkan strategi baru untuk menghadapi persoalan banyaknya bangunan sekolah yang rusakMenteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Muhammad Nuh mengungkapkan, sekitar Rp 12 triliun diperlukan untuk perbaikan yang direncanakan rampung sebelum 2014 itu.

"Pola pembangunan sekolah-sekolah rusak itu harus diubah

BACA JUGA: Wapres Belum Setujui Mekanisme Baru BOS

Tidak boleh dengan pembangunan seperti model-model sekarang, kriwil-kriwil sedikit, tapi harus dijadikan serentak," kata Nuh usai mengikuti silaturahmi Ibu Negara Ani Yudhoyono dengan guru-guru berdedikasi 2011 di Istana Negara, kemarin (13/8).

Nuh mengaku, rencana tersebut telah dikonsultasikan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Dia mengharapkan, anggaran tersebut masuk dalam APBN 2012 dan inpres bisa terbit sebelum 2012

BACA JUGA: Kemdiknas Siapkan Dana Blockgrant untuk Kursus TKI

"Sinyalnya positif
Tapi ini saya belum bisa memastikan, harus dikonsultasikan dulu," ungkapnya.

Dia menjelaskan, saat ini terdapat 101 ribu ruang dari 900 ribu ruang kelas yang harus direnovasi

BACA JUGA: Kebut Pembangunan SD, Atasi Kekurangan Kelas

Nah, dengan estimasi satu ruang berukuran 8 x 9 meter plus dengan selasar, diperkirakan memakan biaya Rp 120 juta"Rp 120 juta sampeyan kalikan 101 ribu itu kan banyak triliun, sekitar Rp 12 triliun," ucap mantan rektor ITS itu.

Jika inpres bisa terbit sebelum 2012, pembangunan bisa dimulai tahun depan secara serentakNuh mengatakan, pendekatan yang digunakan adalah pembangunan dengan desain dan kualitas yang baru"Kalau selama ini pakai tipe (bangunan) C,"maka paling tidak ini harus pakai tipe B sehingga lifetime- nya lebih lama.  Kita tidak bolak balik renovasi, rehabilitasi," terangnya.

Selain itu, lanjut dia, pembangunannya akan melibatkan TNI sehingga bisa menghemat anggaranNuh mencontohkan, jika ditenderkan, maka akan ada bagian yang menjadi keuntungan kontraktor"Itu belum kalau ada kontraktor yang nakal," katanya

Nah, dengan bekerjasama dengan TNI, penghematan itu bisa dialokasikan  untuk pengadaan fasilitas seperti komputerMenurut Nuh, rencana itu juga sudah dikomunikasikan dengan Panglima TNI.

Nuh menjelaskan, perubahan dalam pembangunan pendidikan itu tidak hanya berkaitan dengan sesuatu yang bersifat fisikNamun juga dalam pengembangan kualitas guruKombinasi antara desentralisasi otonomi daerah dengan pusat, kata dia, harus dicarikan formula yang baru.

Dalam kesempatan itu, Nuh juga mengungkapkan, pemerintah akan memutuskan mekanisme baru dalam pencairan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah)Yakni pencairannya tidak lagi melewati kemendiknas, namun langsung dari bendahara negara ke provinsi.

Namun menurut Nuh, mekanisme itu masih belum finalPagi ini, rencananya akan digelar rapat Komite Pendidikan dengan Wapres Boediono"Finalnya besok," jawabnya singkat tentang kepastian perubahan pencairan BOS itu(fal)

BACA ARTIKEL LAINNYA... ICW Usul Dana BOS Masuk Bansos


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler