Rerie: Nilai-nilai Empat Konsensus Kebangsaan Menjadi Pemersatu Menghadapi Pandemi

Kamis, 08 Oktober 2020 – 15:34 WIB
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat. Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan pemahaman dan pelaksanaan nilai-nilai empat konsensus kebangsaan seperti Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sangat relevan untuk menghadapi situasi krisis, seperti di masa pandemi saat ini.

"Nilai-nilai yang terkandung dalam empat konsensus kebangsaan mampu menjadi pemersatu kita untuk menghadapi dampak pandemi Covid-19 saat ini," kata Lestari Moerdijat saat membuka secara daring acara Temu Tokoh di Purbalingga, Jawa Tengah, Kamis (8/10).

BACA JUGA: Didukung Para Guru Besar, Syarief Hasan: Demokrat Semakin Kukuh Menolak RUU Ciptaker

Menurut pimpinan MPR yang beken disapa dengan panggilan Rerie ini, konsep Jogo Tonggo yang diterapkan di Provinsi Jawa Tengah, juga mengandung sifat gotong royong dan solidaritas yang merupakan jiwa dari nilai-nilai Pancasila.

"Konsep saling menjaga tetangga di masa pandemi Covid-19, yang diperkenalkan dengan nama Jogo Tonggo merupakan langkah yang perlu disebarluaskan dalam upaya pengendalian virus korona di Tanah Air," ujar Rerie.

BACA JUGA: Eks Pengacara Habib Rizieq Beber 8 Hoaks UU Cipta Kerja, Pembakar Emosi

Dia meyakini bila konsep Jogo Tonggo dilakukan dengan tepat di banyak daerah, hal itu dapat mendorong percepatan pengendalian Covid-19 di Tanah Air.

Nilai-nilai kebersamaan, gotong royong dan solidaritas, kata legislator Partai NasDem ini, sangat diperlukan di masa pandemi ini. Sebab, dampak penyebaran coronavirus tidak hanya menyasar sektor kesehatan, tetapi juga sendi-sendi ekonomi dan sosial masyarakat.

BACA JUGA: Polisi Ungkap Kelompok yang Mengajak Pelajar Demo Tolak RUU Ciptaker

Dalam upaya memutus rantai penyebaran Covid-19 di Tanah Air, kata Rerie, sejumlah langkah teknis perlu dilakukan seperti tindakan preventif, test dan tracing serta peningkatan fasilitas kesehatan.

Ketiga langkah teknis itu perlu dilakukan secara bersama agar upaya pengendalian Covid-19 bisa dicapai dengan segera. Upaya preventif dengan menjaga jarak misalnya, harus dipahami dan dilaksanakan secara bersama.

"Jika tidak ada kebersamaan dalam bertindak, penyebaran virus korona akan sulit untuk dihentikan," ujar Rerie.

Pada kesempatan itu, dia mengungkapkan bahwa di masa pamdemi ini perekonomian nasional memasuki masa resesi, karena dua kuartal terakhir pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan angka yang negatif.

Meski begitu masih ada sejumlah sektor yang masih menunjukkan pertumbuhan, salah satunya sektor pertanian.

"Kabupaten Purbalingga yang memiliki alam yang subur, saya kira berpotensi mengembangkan sektor pertanian di masa pandemi ini untuk mendukung pertumbuhan perekonomian nasional," pungkasnya.(jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler