jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menyatakan, setiap risiko yang muncul dari arus mudik bisa diantisipasi.
Tujuannya, aktivitas mudik Lebaran tahun ini mampu mendorong roda perekonomian nasional.
BACA JUGA: Mbak Rerie Sebut KTT Harus jadi Inspirasi Bangsa untuk Bangun Karakter Anak Bangsa
"Pilihan setiap kebijakan pasti berisiko. Tinggal mengantisipasi setiap risiko yang muncul dari mudik Lebaran tahun ini," kata Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Senin (18/4).
Menurut Lestari, masih ada 15 persen kelompok masyarakat yang rawan terpapar Covid-19 karena beberapa hal.
BACA JUGA: Rerie Minta Penegak Hukum Maksimalkan UU TPKS untuk Pencegahan dan Perlindungan
Misalnya, komorbid, belum divaksin, balita, dan anak-anak sehingga belum memiliki imunitas yang memadai.
Menurut epidemiolog UI Pandu Riono mengungkapkan, pada November dan Desember 2021, tingkat imunitas penduduk cukup tinggi mencapai 90 persen.
BACA JUGA: Soal Isu Amendemen UUD 1945, HNW Bilang BP MPR Telah Buat Kesepakatan Bulat, Apa ya?
Penduduk Indonesia secara rata-rata sudah memiliki imunitas.
Namun, masih ada 15 persen masyarakat yang tidak pernah terinfeksi dan belum mendapatkan vaksinasi sehingga rawan bila terpapar Covid-19.
Selain itu, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, lonjakan keberangkatan pemudik yang diperkirakan berisiko menciptakan kemacetan di beberapa jalur mudik yang bisa berakibat fatal.
Peningkatan imunitas masyarakat lewat pengaplikasian vaksin booster dan pengaturan arus mudik, tambah Rerie, harus ditajamkan lewat simulasi dan skenario operasi di lapangan.
Pergerakan sekitar 85 juta pemudik tahun ini secara hampir bersamaan, ujar Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, membutuhkan pengelolaan yang mumpuni.
Rerie sangat berharap semua pihak bisa ikut ambil bagian dalam mengupayakan suksesnya mudik Lebaran tahun ini.
Rerie berharap mudik Lebaran tahun ini tidak hanya memenuhi rasa rindu masyarakat akan kampung halaman mereka.
Lebih dari itu, ujar Rerie, mudik tahun ini merupakan bagian dari upaya pemulihan perekonomian nasional. (mrk/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi