jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melantik Irjen Boy Rafli Amar menjadi kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Dengan jabatan baru itu, mantan juru bicara Polri tersebut berencana menggalang kerja sama dengan dunia internasional serta membangun pendidikan Islam moderat untuk menangkal radikalisme yang tumbuh di Indonesia.
"BNPT adalah lembaga negara yang tentunya diharapkan mampu untuk membangun kekuatan, menyinergikan kekuatan, seluruh elemen baik yang ada dalam pemerintahan maupun masyarakat untuk bersama-sama mengantisipasi ancaman bahaya terorisme," kata Boy usai dilantik di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (6/5).
BACA JUGA: Presiden Jokowi Lantik Irjen Boy Rafli Jadi Kepala BNPT
Boy melanjutkan, upaya pertamanya adalah meningkatkan kerja sama BNPT dengan pihak-pihak di dalam negeri maupun mancanegara. Mantan personel Densus 88 Polri itu menganggap terorisme merupakan kejahatan transnasional yang terorganisasi.
"Jadi perlu suatu jalinan kerja sama semua pihak yang maksimal dan kami menyadari bahwa upaya itu tidak cukup hanya dilakukan unsur-unsur petugas, aparat negara, namun juga sebagaimana yang dipesankan Bapak Presiden Jokowi, kami harus bekerja sama dengan seluruh elemen masyarakat, tokoh agama, alim ulama dalam rangka memoderasi pemikiran-pemikiran yang katakanlah selama ini mengarah ke pemikiran radikal," kata Boy.
BACA JUGA: Soal Jabatan Boy Rafli, IPW Tuding Jenderal Idham Azis Melakukan Kesalahan Fatal
Mantan Kapolda Papua itu mengharapkan setiap warga negara menjadikan Pancasila sebagai pedoman hidup. "Maka tentu BNPT kami akan semaksimal mungkin membangun kekuatan yang dilandaskan kerja sama, komunikasi, kolaborasi di antara seluruh elemen yang terdapat di dalam unsur pemerintah maupun unsur masyarakat sendiri," kata dia.(tan/jpnn)
BACA JUGA: Suhardi Alius Sebut Ada Oknum Polwan Terpapar Radikalisme
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga