RESMI! Risma Bukan Lagi Wali Kota Surabaya

Senin, 28 September 2015 – 11:41 WIB
Tri Rismaharini/ dok jpnn

jpnn.com - SURABAYA- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, yang memiliki komitmen tinggi terhadap perbaikan-perbaikan di Surabaya itu sudah harus melepas jabatannya menghadapi Pilkada serentak 2015 per Senin (28/9). Padahal, Proyek-proyek besar Surabaya justru dimulai pada hari-hari terakhir masa jabatan Wali Kota Tri Rismaharini. 

Yang menjadi kekhawatiran, adalah bagaimana proses pembangunannya bisa sesuai dengan target tanpa pengawasan langsung dan cawe-cawe Bu Risma. Kini akselerasi, keseriusan, bahkan nasib pelaksanaannya berada di tangan penjabat wali kota. 

BACA JUGA: Kisah Suami yang Rela Serahkan Istri Cantiknya Ketika Kalah Judi

Memang, menjelang akhir masa jabatannya, Risma sudah menunaikan tugas membuka jalan realisasi proyek besar infrastruktur kota. Di antaranya, angkutan masal cepat jenis trem dan jalan lingkar luar barat (JLLB). 

Megaproyek yang melibatkan banyak instansi itu memerlukan penanganan yang serius dan intens agar bisa terealisasi tepat waktu. Termasuk pada masa transisi kepemimpinan di bawah kendali Pj Wali Kota.

BACA JUGA: Ini Perkembangan Dugaan Pengoplos Gas Subsidi di Sumut

Risma mengilustrasikan proyek besar itu ibarat gambar yang terdiri atas ratusan puzzle. Susunan puzzle itu baru terbentuk dengan apik kalau semua ditempatkan pada posisinya. Sedikit saja salah akan berantakan. 

Begitu pula proyek pembangunan trem yang melibatkan instansi vertikal dan BUMN. Mulai Kementerian Perhubungan, PT KAI, Pemkot Surabaya, hingga PLN. "Butuh disiplin tinggi. Sedikit saja meleset, bisa terlambat tahunan," kata Risma yang ditemui pekan lalu di rumah dinas wali kota, Jalan Sedap Malam.

BACA JUGA: Kapal Angkut 500 Ton Solar Tenggelam di Sungai Sesayap

Disiplin tinggi itu berkaitan dengan koordinasi yang sangat baik dan intens antarinstansi tersebut. Tidak jarang, untuk memperlancar koordinasi itu, Risma datang sendiri ke instansi tersebut untuk berkoordinasi dan membahas teknis. "Saya kadang ngadep dewe," ujar Risma.

Disiplin yang tinggi itu juga berkaitan dengan tahap demi tahap yang menjadi urusan pemkot. Contohnya, persiapan lahan untuk reaktivasi jalur trem lawas yang harus segera dikerjakan. Salah satunya mengepras median Jalan Basuki Rahmat di pojok depan Tujungan Plaza 5 agar lebih lebar. Jalur trem memang lewat jalan tersebut ke arah barat menuju Jalan Embong Malang. "Kalau itu tidak segera digarap, nanti bisa menghambat," imbuhnya. (jun/ant/nir/c6/fat/dkk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Larang Kamar Kos Berdarah Itu Ditempati


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler