Namun, beberapa pekan kemudian, seperti diberitakan New York Times, Weybret tiba-tiba menerima sebuah e-mail dari YouTube
BACA JUGA: Mobil Terbang Sukses Menembus Awan
Isinya menyebutkan bahwa videonya harus dicabut "sebagai ekses dari pemberitahuan pihak ketiga oleh Warner Music Group (WMG)" - yang kebetulan memang adalah pemegang hak cipta lagu Natal yang dimainkan sang siswi tersebut.Kasus Weybret bukanlah satu-satunya
BACA JUGA: Ditemukan, Penyebab Penderita Alzheimer Kena Epilepsi
Konflik ini sebenarnya berpusat pada seberapa banyak WMG harus dibayar atas penggunaan karya-karya ber-copyright-nya - terutama video-video musik - yang kemudian berkembang melibatkan material lain bikinan para pengguna (amatir) yang juga dianggap melanggar aturan hak cipta."Ribuan video telah menghilang," ujar Fred von Lohman, staf pengacara dari Electronic Frontier Foundation, sebuah grup kemerdekaan sipil internet yang menyarankan para pengguna yang terkena masalah untuk mengontak mereka.
"Kalau tidak dimatikan suaranya, ya, videonya yang mereka (YouTube) cabut," tambah Fred memaparkan keprihatinannya.
Seorang juru bicara pihak WMG, menyatakan bahwa sistem Youtube-lah yang dalam mengidentifikasi material dengan hak cipta itu, tidak memisahkan antara video musik karya profesional dengan buatan orang biasa yang kebetulan mengandung unsur karya ber-copyright itu.
"Kami dan artis-artis kami merasakan juga rasa frustrasi para pengguna (YouTube), ketika konten milik mereka tak ada lagi
"Dalam proses ini, kami memang membuat Youtube lebih memperhatikan konten-konten di bawah lisensi WMG
BACA JUGA: Muxlim, Facebook ala Islam
(Namun) kemudian, alat identifikasi konten mereka (YouTube), mencabut semua lagu-lagu tanpa izin, tak peduli bagaimana sebenarnya konten itu digunakan," tambahnya(ito/JPNN)BACA ARTIKEL LAINNYA... Saatnya Perangi Nyamuk dengan Pistol Laser
Redaktur : Tim Redaksi