Respons Ferdy Sambo untuk Pengakuan Ismail Bolong soal Uang Perlindungan buat Komjen AA

Selasa, 08 November 2022 – 23:44 WIB
Ferdy Sambo menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa (8/11), untuk perkara pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Saat masih aktif sebagai kepala Divpropam Polri, Ferdy Sambo menangani kasus dugaan setoran dari pelaku tambang batu bara ilegal kepada petinggi kepolisian. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Divpropam) Polri Ferdy Sambo enggan mengomentari pengakuan mantan polisi bernama Ismail Bolong perihal setoran dari bisnis tambang batu bara ilegal kepada petinggi Bareskrim.

Ferdy Sambo ditanya soal pernyataan Ismail Bolong tersebut seusai menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) pada Selasa (8/11) malam. ?

BACA JUGA: Sebaiknya Kapolri Copot Komjen AA dan Bentuk Tim Pengusut Kasus Ismail Bolong

Awalnya awak media bertanya kepada Ferdy Sambo soal perwira polisi berinisial AA dengan pangkat komjen yang disebut menerima setoran uang perlindungan dari Ismail Bolong.?

Namun,  Ferdy Sambo menjawab pertanyaan itu secara singkat. ?

BACA JUGA: Ahmad Sahroni Minta Polri Usut Kasus Mafia Tambang yang Libatkan Ismail Bolong

"Tanyakan ke pejabat yang berwenang," kata mantan polisi yang kini menjadi terdakwa pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J itu.

Dugaan suap kepada perwira Polri berpangkat komjen itu mengemuka menyusul video tentang mantan polisi bernama Ismail Bolong yang mengaku menjadi pengepul batu bara dari tambang ilegal di wilayah Kalimantan Timur.

BACA JUGA: Ismail Bolong

Ismail Bolong mengaku menyetorkan duit kepada Komjen AA guna memperoleh perlindungan bagi usahanya yang ilegal.

Memang akhirnya Ismail Bolong meminta maaf.  Mantan polisi dengan pangkat terakhir ajudan inspektur satu (aiptu) itu mengaku tidak pernah bertemu Komjen AA untuk menyetorkan uang perlindungan.?

Kasus dugaan setoran dari pelaku usaha tambang batu bara ilegal kepada perwira Polri itu ditangani Divpropam Polsi saat Ferdy Sambo masih aktif sebagai polisi.

Ismail mengatakan pengakuannya yang belakangan viral itu dibuat dalam kondisi di bawah tekanan pada Februari 2022.?

Menurut Ismail, dirinya membuat pengakuan dalam video tersebut karena ditekan oleh Hendra Kurniawan selaku kepala Biro Pengamanan Internal (Paminal) Divpopam Polri pada saat itu.(cr3/JPNN.com)?

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler