jpnn.com, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengaku belum dapat mengomentari rekaman video Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni, yang menyebut-nyebut nama Presiden Joko Widodo saat menyalurkan bantuan keuangan untuk Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag).
Menurut mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan ini, pihaknya perlu melihat terlebih dahulu rekaman video yang sejak beberapa waktu terakhir viral di media sosial.
BACA JUGA: Mendagri: Kasus Penetapan Ibu Kota Maybrat Sudah Selesai
"Saya baru tahu tadi di media sosial. Saya suruh Pak Dirjen Otda untuk mengecek," ujar Tjahjo di Jakarta, Rabu (26/9).
Karena belum melihat sendiri video tersebut, Tjahjo menegaskan pihaknya belum dapat menanggapi apakah perbuatan Hendrajoni melanggar aturan kampanye Pilpres 2019 atau tidak.
BACA JUGA: Bupati Tulungagung Dinonaktifkan Usai Dilantik Mendagri
Tjahjo juga menegaskan, kewenangan untuk menilai apakah hal tersebut melaggar aturan kampanye atau tidak, bukan menjadi kewenangan Kemendagri.
"Saya belum tahu ya, cuma kalau kaitkan kampanye ya ada Panwas dan Bawaslu. Kami menunggu Bawaslu, itu bukan kewenangan kami," ucapnya.
BACA JUGA: Tabanan Kembali Raih Indonesia’s Attractiveness Award
Sebelumnya, beredar video berdurasi 41 detik memperlihatkan Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni membagikan secara simbolik bantuan keuangan untuk Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag) kepada sejumlah aparat dan tokoh masyarakat.
Dalam video Hendrajoni terlihat mengenakan seragam dinas dan menyerahkan bantuan sembari menegaskan bantuan berasal dari Pemerintahan Joko Widodo.
"Dari mana bantuan ini, Jokowi. Tahu, kan? Ingat ya, bantuan sarana dan prasarana destinasi pariwisata Rp 320 juta. Dari mana bantuan ini? Dari, Joko Widodo,” kata Hendrajoni.
Dalam video Hendrajoni juga terlihat mengacungkan satu jari. Pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin diketahui telah ditetapkan oleh KPU sebagai pasangan calon presiden di Pilpres 2019 dengan nomor urut 01.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Ormas Bentrok di Jaksel, Mendagri Bilang Begini
Redaktur & Reporter : Ken Girsang