Reza Menganalisis Keberanian AKBP Beni Mutahir, yang Tewas Ditembak Tahanan Narkoba

Jumat, 25 Maret 2022 – 08:26 WIB
Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel sampaikan analisis soal keberanian AKBP Mutahir yang tewas ditembak tahanan narkoba di Gorontalo. Ilustrasi Foto: Andika Kurniawan/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel kali ini menganalisis keberanian AKBP Beni Mutahir yang tewas ditembak tahanan narkoba berinisial RY (27) di Gorontalo pada Senin (21/3) lalu.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Gorontalo Kombes Wahyu Cahyono mengatakan pelanggaran yang dilakukan AKBP Beni Mutahir adalah mengeluarkan tahanan tanpa perintah penyidik.

BACA JUGA: Reza Indragiri Soroti Kepedulian AKBP Beni Mutahir kepada RY, Ada Pertanyaan Besar

Konon, kejadian itu berawal dari RY meminta izin kepada AKBP Beni yang menjabat  Direktur Tahanan dan Barang Bukti (Dirtahti) Polda Gorontalo untuk pulang ke rumah. Alasannya, pelaku ada permasalahan keluarga.

Dalam analisisnya, Reza Indragiri tergelitik mempertanyakan apa peran RY dalam kasus narkoba tersebut.

BACA JUGA: Anggota DPR Ini Minta Syarat Vaksin Booster untuk Mudik Dibatalkan, Begini Alasannya

"Adakah informasi, dalam kasus narkoba ini, peran RY sebagai apa?" ujar Reza dikonfirmasi JPNN.com pada Kamis (24/3).

Dia menanyakan itu dengan asumsi dari peran RY, mungkin bisa ditangkap "nilai ekonomis" yang dimiliki seorang tahanan sehingga direktur berpangkat AKBP sampai bersedia mengantarkan sendiri tahanannya itu.

BACA JUGA: AKBP Beni Tewas Ditembak Tahanan, Sempat Cekcok, Reza Indragiri Membeber Analisis

"Hitung-hitungan di atas kertas, keberanian direktur mengeluarkan tahanan tanpa perintah penyidik merupakan kenekatan berisiko tinggi," lanjut pria yang pernah mengajar di PTIK itu.

"Keberanian seperti itu bisa muncul karena ada kompensasi yang setidaknya sebanding. Trade off untuk sebuah risiko yang diambil itu tentu harus sesuatu yang manfaatnya harus setara nilainya," ucap Reza.

Di sisi lain, penyandang gelar MCrim (Forpsych-master psikologi forensik) dari Universitas of Melbourne Australia itu menilai tindakan AKBP Beni Mutahir bisa dilihat melalui rekaman CCTV.

"Coba review semua CCTV rutan. Cek, berapa sering dan siapa saja tahanan yang pernah keluar bukan untuk kepentingan penyidikan. Adakah pola yang bisa ditemukan?" kata Reza.

Hikmah

Reza Indragiri Amriel juga menyampaikan bahwa Polri perlu mengambil hikmah dari kasus AKBP Beni Mutahir tewas ditembak tahanan narkoba.

BACA JUGA: Apa Motif 3 Penganiaya Ibu dan Anak di Garut Ini? Kompol Jajang Menjawab

Menurut Reza, tewasnya petugas polisi lazimnya dianggap sebagai gugurnya seorang patriot, seorang pembela kebenaran sehingga publik pantas menundukkan kepala.

Namun, ketika ada polisi itu tewas saat sedang melakukan pelanggaran (misconduct), maka Polri justru patut meminta maaf sekaligus memberikan penjelasan.

"Maaf karena publik dipertontonkan sebuah perilaku yang tidak pantas diteladani dari seorang penegak hukum, dan penjelasan mengapa misconduct sedemikian rupa bisa terjadi," kata pakar yang menamatkan sarjana di Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu. (fat/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler