"Kita bicara energi terbarukan dan investasi
BACA JUGA: Meski Dikritisi, Asumsi Makro APBN 2011 Disetujui
Amerika menyatakan minatnya untuk kerjasama di teknologi terutama efisiensi energi dengan menggunakan teknologi ramah lingkunganSelain itu kata Hatta, AS juga menyatakan minat untuk terus mengembangkan investasi di Indonesia
BACA JUGA: APBN Indonesia Sehat Hadapi Krisis Eropa
Di antaranya untuk small turbin dan power plant skala kecil yang masih banyak diperlukan Indonesia untuk menjaga pulau terluar dan daerah nelayan yang tersebar pada ribuan pulau yang ada."Mereka juga menawarkan untuk investasi geothermal
BACA JUGA: Menkeu Optimis Ekonomi Negara Membaik
Nanti akan diteken agreement dan joint comprehensive agreement antara AS-Indonesia," kata Hatta.Sementara itu, Kepala PPN/Menteri Bappenas, Armida Alisjahbana menambahkan bahwa kedatangan Gary Locke selain membawa misi kerjasama perdagangan dan industri ramah lingkungan juga membawa delegasi bisnis untuk beberapa target investasi lainnya di tanah air.
"Pembahasannya sangat fokus di energi karena banyak perusahaan besar AS yang mengembangkannyaMereka ingin lihat potensi dari demand site dan lebih pada policy (kebijakan)Semua menteri memaparkan terkait climate changeAda prioritas area seperti kehutanan, gambut, energi, pertanian, waste management," kata Armida.
Dikatakan Armida, sebagian besar investor lebih banyak melirik pada energi terbarukan untuk sector kelistrikan dan bukan pada pemanfaatan hutan."Hutan justru tidak banyak, mereka (pengusaha AS) lebih ke elektrikMereka mendengarkan kebijakan-kebijakan kita dan mencocokkan peluang-peluang yang ada pada mereka," katanya.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kunjungi Indonesia, Mendag AS Boyong 40 Pengusaha
Redaktur : Tim Redaksi