jpnn.com - JAKARTA - Pemerintah Indonesia mengecam serangan di Suriah yang diduga menggunakan senjata kimia. Indonesia mendesak PBB untuk melakukan investigasi terhadap serangan yang menewaskan ratusan warga sipil tersebut. Desakan itu disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Marty Natalegawa kepada Deputi Sekjen PBB saat keduanya bertemu di Markas Besar PBB di New York, Amerika Serikat, Senin (26/8).
"Kita perlu memberikan dukungan kepada upaya investigasi PBB atas dugaan penggunaan senjata kimia di Suriah dan masyarakat internasional perlu memastikan agar pelaku tindakan tidak berperikemanusiaan tersebut mempertanggungjawabkan perbuatannya," kata Marty melalui siaran pers yang diterima JPNN, Selasa (27/8).
BACA JUGA: Pembuat Situs Porno Dihukum Seumur Hidup
Dalam pertemuan, Marty kembali menyinggung pentingnya peran Dewan Keamanan PBB dalam menyelesaikan berbagai situasi yang dapat mengancam perdamaian dan keamanan internasional. Ia mengingatkan, jika penggunaan senjata kimia terbukti, maka hal tersebut menjadi titik terendah dalam konflik Suriah.
"Masyarakat internasional tidak dapat membiarkan semakin memburuknya situasi di Suriah," tegasnya.
BACA JUGA: Hamdi Muluk: Timur Leste Nyesal Keluar Indonesia
Sebelumnya pada Rabu (21/8) lalu, serangan senjata kimia terjadi di pinggiran kota Damaskus. Kelompok bantuan internasional, Doctors Without Borders, mencatat sebanyak 355 kematian akibat serangan. Rezim Presiden Assad dan kelompok pemberontak Suriah saling melempar tuduhan tentang siapa yang bertanggung jawab atas serangan tersebut. (dil/jpnn)
BACA JUGA: Dikerjai Hacker Jutaan Situs Tiongkok Lumpuh
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiga Warga Palestina Mati, Perundingan Damai Terhenti
Redaktur : Tim Redaksi