Perdana Menteri Australia Kevin Rudd dalam kunjungannya menyatakan masih mempertahankan kebijakan tersebut karena aksi bom Bali dan Jakarta yang meninggalkan trauma sebagian masyarakat Australia.
Direktur Politik Luar Negeri CSIS Bantarto Bandoro mengemukakan bahwa pemerintah harus menunjukkan sikap aktif untuk meyakinkan pemerintah Australia sehingga bisa mencabut travel warning seperti yang dilakukan oleh Amerika Serikat.
“Pemerintah harus menunjukkan sikap yang konsisten terhadap anti teroris
BACA JUGA: Menko Perekonomian Dirangkap Menkeu
Komitmen untuk mengatasi ancaman teroris juga harus ditunjukkan,” ujarnya di Jakarta.Bantarto menambahkan bahwa pemerintah juga harus menunjukkan dengan data-data pendukung statistik yang valid bahwa pertumbuhan turis terus meningkat serta kondisinya jauh lebih aman dari masa-masa sebelumnya.
Tanpa pencabutan travel warning, jumlah wisatawan Australia yang datang ke Indonesia memang terus meningkat
“Selain itu, pemerintah juga harus tetap membuka komunikasi dengan pemerintah Australia dari sisi diplomasi
BACA JUGA: Polisi Dilarang Bebani Masyarakat
Hubungan baik tersebut harus tetap dijaga,” paparnya.Dosen Universitas Indonesia itu mengatakan bahwa selama ini Australia masih memiliki persepsi yang berbeda terhadap kondisi keamanan di Indonesia
“Artinya, Kevin Rudd memilih berhati-hati
BACA JUGA: Polisi Tahan Penyuap Bea Cukai
Karena ini menyangkut kebijakan luar negeri yang sensitif bagi warga AustraliaIni semua dilakukan untuk melindungi warga Australia,” ulasnya.Sebelumnya, Presiden SBY dalam konferensi pers bersama Jum’at (13/2) mengatakan bahwa pemerintah RI memahami kebijakan pemerintah Australia tersebutIndonesia, kata SBY, terus berupaya meningkatkan keamanan dalam negeri serta menjalin kerja sama, termasuk dengan Australia, untuk menangkal serangan terorisme.
Sementara Wakil Ketua Komisi I Yusron Ihza menjelaskan bahwa pemerintah harus bersikap lebih tegas mengenai travel warning tersebut“Saya kira bukan hanya meyakinkan, pemerintah harus mendesak agar pemerintah Australia mencabutnya,” paparnya.
Yusron menilai concern tersebut berkaitan dengan upaya pemerintah untuk memperbaiki sektor pariwisata di Indonesia“Travel warning itu jelek bagi citra Indonesia di mata internasional,” ungkapnya.
Dia mengatakan bahwa berkaca dari pengalaman bernegosiasi dengan PM Australia pendahulu Rudd yakni John Howard yang bisa dikatakan oleh pemerintah Australia adalah bahwa imigrasi mereka memiliki system tersendiri.
“Itu yang harus kita desak, selama ada itikad baik dari pemerintah Australia, tidak ada alasan tidak bisa mencabut status travel warning tersebut,” imbuhnya.
Lain di Australia, lain lagi di ASTidak lebih dari tiga minggu setelah Amerika Serikat mengakhiri pemberlakuan Travel Warning, KJRI New York menyelenggarakan malam kesenian dalam rangka menjalankan promosi Indonesia
Konsul Jenderal RI, Trie Edi Mulyani berharap agar pengakhiran Travel Warning dapat lebih mendorong masyarakat luas Amerika Serikat untuk berkunjung ke Indonesia guna meningkatkan perdagangan, parisiwata dan program pertukaran budaya dan pelajar
“Pengakhiran Travel Warning ini dapat diartikan sebagai peningkatan kepercayaan dari Pemerintah Amerika Serikat terhadap upaya-upaya Indonesia dalam mengatasi masalah-masalah keamanan yang sempat merundung pariwisata Indonesia dalam beberapa tahun terakhir,” lanjutnya.
Peacock Alley di Waldorf Astoria pada Rabu malam (11/6) tampak gemerlap dan meriah dengan hadirnya peragaan Busana oleh Batik Nebu Sauyun dan tampilnya tari-tarian Saung BudayaWakil Ketua MPR RI, Moeryati Soedibyo, tampak hadir diantara para undangan.
Upaya promosi ini juga dipandang tepat bersamaan dengan penobatan Bali sebagai Best Island in Asia 2008 oleh Travel and Leisure MagazineSudah 6 kali berturut-turut Bali mendapatkan kehormatan ini semenjak tahun 2002Partisipan survey yang dijalankan oleh Travel and Leisure Magazine ini terdiri dari para travel expert dan pelancong yang memang memiliki pengalaman yang luas di bidang pariwisata dan perjalanan(iw)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejagung Periksa Untung dan Wisnu
Redaktur : Tim Redaksi