RI-India Sepakati Kerjasama Pendidikan Tinggi

Angka APK Dikti Ditarget Naik 30 Persen

Jumat, 04 Februari 2011 – 12:54 WIB
JAKARTA - Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh menerangkan bahwa pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), menyepakati kerjasama bidang pendidikan tinggi, khususnya bidang teknik, dengan IndiaMendiknas menegaskan, kesepakatan ini dicapai pada kunjungan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke India pekan lalu

BACA JUGA: Rp 1 Triliun untuk Bidik Misi

"India punya kekuatan di IT (information technology) yang sudah terbukti
Oleh karena itu, kita ingin bekerjasama dengan India," terang Mendiknas di Jakarta, Jumat (4/2).

Disebutkan M Nuh, jumlah mahasiswa Indonesia di India sendiri tercatat sebanyak 109 orang, sementara sedikitnya ada tiga perguruan tinggi di sana yang masuk 200 besar dunia dan sekelas ITB

BACA JUGA: Siswa SMPN 28 Sudah Biasa Basah Kuyup

Dikatakan Mendiknas pula, sementara kerjasama lain yang dijalin adalah di bidang pendidikan jarak jauh
"Ini penting untuk jumlah penduduk yang sangat besar

BACA JUGA: Hadapi UN, Guru Gelar Musyawarah

Kalau hanya mengandalkan pembelajaran konservatif, perlu infrastruktur yang sangat luar biasaOleh karena itu, perlu kita akomodasikan tentang distance learning ini," ujarnya.

Saat ini, lanjut Mendiknas, seperti diketahui Universitas Terbuka (UT) telah menyelenggarakan pendidikan jarak jauh tersebutBahkan, jumlah mahasiswa UT mencapai ratusan ribu, atau paling besar di Indonesia"Di UT itu, ingin kita gabungkan dan perkuat dengan yang namanya e-educationJadi, edukasi yang berbasis elektronik," katanya.

Mantan Rektor Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) ini mengaku berharap, agar ke depan tidak hanya UT yang diberikan lisensi untuk menyelenggarakan pendidikan jarak jauhMelainkan juga perguruan-perguruan tinggi lain yang mumpuni yang diberikan lisensi"Sehingga dengan demikian, UT akan semakin besar," imbuhnya.

Lebih jauh, Mendiknas menambahkan, pembelajaran jarak jauh ini diselenggarakan juga untuk menggenjot kenaikan angka partisipasi kasar (APK) pendidikan tinggi, yang pada 2014-2015 ditargetkan mencapai 30 persenDijelaskannya, setiap satu persen kenaikan APK, berarti perlu menambah dan menyiapkan 400 ribu kuota mahasiswa baru.

Untuk itu menurutnya, langkah yang ditempuh pemerintah - untuk menaikkan APK - adalah dengan ekspansi perguruan tinggi yang sudah adaMendiknas mencontohkan, IPB yang setiap tahun menerima 5.000 mahasiswa, akan dinaikkan menjadi 6.000-7.000 mahasiswa"Kapasitasnya yang kita ekspansi," ujarnya pula.

Sementara, langkah lain yang ditempuh, kata M Nuh lagi, adalah dengan mendirikan universitas baruIa pun mengatakan, pada 2010 pemerintah telah mendirikan lima universitas negeri baru, masing-masing di Merauke, Tarakan, Bangka-Belitung, Batam, serta Pangkalpinang"Yang ketiga, (yaitu dengan) cara memperbanyak dengan memperkuat distance learningDengan itu, kuota bisa kita naikkan," katanya.

Untuk diketahui, lanjut Mendiknas, keuntungan kerjasama dengan India saat ini sendiri adalah biaya hidup yang murahDi mana menurutnya, biaya hidup di India saat ini adalah sekitar USD 300 atau Rp 3 juta per bulanSementara katanya pula, beasiswa yang diberikan pemerintah adalah sebesar USD 1.000 dolar (per bulan)"Ini yang mau kita genjot," tukasnya lagi(cha/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Soroti Uji Kompetensi Dokter


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler