JAKARTA - Pemerintah Indonesia mengecam dan mengutuk tindakan Israel yang menyerang misi kemanusiaan Freedom Flotilla yang dipimpin kapal Mavi Marmara, yang tengah berlayar menuju Gaza, PalestinaPemerintah juga akan terus berusaha memastikan nasib warga negara Indonesia (WNI) yang turut serta dalam misi pelayaran kemanusiaan tersebut.
"Tentu sikap kita terhadap tindakan Israel ini mudah, jelas, lugas
BACA JUGA: Dzikrullah dan Istri Sempat Talkshow di BTV
Tentu kita mengecam, (dan) mengutukMarty mengatakan, Israel telah melakukan kesalahan ganda dengan menyergap kapal misi kemanusiaan tersebut
BACA JUGA: Tragedi Misi Kemanusiaan Freedom Flotilla
Selain tak ada dasar untuk menyergap, tindakan blokade yang dilakukan tentara zionis sendiri juga merupakan pelanggaran hukum internasional"Pendek kata, ini sangat jelas hitam-putihnya
BACA JUGA: Ketika Israel Kembali Tumpahkan Darah
Dalam arti kata, tindakan Israel telah melanggar hukum internasional, bukan saja tindakan penyergapannya, tapi juga blokadenyaAda multiple kesalahan pelanggaran hukum yang sifatnya multi dimensional, baik penyergapan juga blokadenya," kata Marty.Selain mengutuk dan mengecam serangan Israel, Indonesia menurut Marty, juga akan bekerjasama dengan masyarakat internasional untuk memastikan Israel bertanggung jawab"Tentu yang pertama adalah dengan Palestina sendiri, bagaimana sikap yang ingin ditunjukkan dengan PalestinaKita akan bekerjasama dengan negara Non-Blok, negara OKI, masyarakat internasional pada umumnya, untuk memastikan Israel memikul tanggungjawab atas tindakan keji yang mereka lakukan," ucap Menlu.
Sementara itu, Menlu pun menyebutkan bahwa pemerintah juga akan terus memastikan keselamatan WNI yang turut serta dalam misi tersebutKomunikasi intensif terus dilakukan dengan perwakilan pemerintah, antara lain di Ankara (Turki), Kairo (Mesir), serta Amman (Yordania)"Intinya, berupaya untuk menghimpun data selengkap-lengkapnya, terutama mengenai hal-hal yang menyangkut warga negara Indonesia," kata Marty.
Seperti dilaporkan sebelumnya, tercatat ada 12 warga negara Indonesia yang mengikuti misi internasional tersebutMarty sendiri mengatakan, Kementerian Luar Negeri sebelumnya telah mengingatkan tingkat bahaya perjalanan tersebut kepada pihak Mer-C, salah satu tim relawan yang mengikuti misi internasional itu"Sekarang, utamanya bagian kita (adalah) memastikan keberadaan warga negara kitaSiapa yang di kapal itu, berapa jumlahnya, siapa identitasnya, bagaimana kondisinya," kata Marty lagi(sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketum PPP Ajak Ramai-ramai Kutuk Israel
Redaktur : Tim Redaksi