jpnn.com, JAKARTA - Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan ajaran Islam wasathiyah di kalangan muslim Indonesia telah membentuk kekuatan komunal yang mampu mengadang komunisme.
Memang pernah ada Partai Komunis Indonesia (PKI), tetapi komunisme yang bersifat ekstrem dan anti-Tuhan tidak dapat menguasai bangsa Indonesia.
BACA JUGA: Kemenlu AS Soroti Pelanggaran Lili Pintauli KPK, Mahfud MD Bereaksi
"Walaupun sempat berkembang dan membentuk partai politik, tetapi tidak berhasil melakukan revolusi dan membentuk diktator ploretariat," kata Mahfud MD dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (19/4).
Mahfud MD mengatakan, paham radikal juga tidak mudah berkembang karena Islam yang diyakini masyarakat Indonesia adalah Islam wasathiyah atau Islam moderat.
BACA JUGA: Survei: 26 Persen Publik Percaya Hubungan Bisnis Indonesia-Tiongkok Bikin Komunisme Makin Subur
Pria kelahiran 13 Mei 1957 itu mengatakan saat ini masih terdapat pemikiran dan kelompok radikal yang menunjukkan manifestasi dalam bentuk aksi teror hingga mengorbankan manusia dan harmoni sosial. Namun, perkembangan paham itu masih dapat dikendalikan.
"Jika paham radikalisme ini tidak terkontrol dan menjadi keyakinan mayoritas umat Islam, tentu Indonesia akan dengan mudah menjadi seperti Syria dan Afganistan," kata Mahfud MD.
BACA JUGA: Pria Ini Tepergok Berbuat Maksiat di Gubuk Sore Hari, Bertiga, Aduh
Karena itu, lanjut Mahfud MD, penting untuk selalu menjaga kehidupan sosial dan moral peradaban masyarakat sesuai dengan ajaran Islam untuk mencegah berkembangnya komunisme dan radikalisme.
Dia menjelaskan, komunisme dan radikalisme sebagai pandangan dan cara berpikir, tentu memiliki kesempatan untuk bangkit dan merebak.
“Jika ada pada situasi dan kondisi sosial yang tepat, yaitu saat terjadi ketidakadilan atau saat kehidupan masyarakat mengalami kemerosotan moral, maka menjaga kehidupan sosial dan moral peradaban masyarakat sesuai dengan ajaran Islam adalah agenda utama untuk mencegah berkembangnya komunisme dan radikalisme," jelas Mahfud MD.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi tersebut mengatakan untuk mencapai tujuan masyarakat tanpa kelas, komunisme berada di titik ekstrem dengan menghalalkan segala cara. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu