RI Tetap Buka Investasi untuk AS

Senin, 28 September 2009 – 20:48 WIB
JAKARTA- Di dalam kunjungannya ke Washington DC, Amerika Serikat, Menteri Perdagangan RI Mari Elka Pangestu mengatakan bahwa Indonesia terus berupaya untuk  membuka peluang investasi bagi Amerika khususnya di bidang infrastruktur, mengurangi hambatan tarif dan non-tarif untuk perdagangan domestik maupun internasional dan mempromosikan ekonomi berbasis sumberdaya.

”Kami percaya bahwa AS dapat berperan penting di masa datang untuk mendukung momentum reformasi di Indonesia," kata Mendag.
 
Saat ini terdapat lebih dari 300 perusahaan Amerika yang beroperasi di Indonesia dengan total investasi senilai lebih dari USD 25 miliarMelalui misi ini dan diskusi yang berkelanjutan, kata Mendag, kami akan mendorong terjadinya ekspansi perdagangan dan investasi antara dua negara

BACA JUGA: Depdag Gagal Stimulus Pasar Tradisonal



"Kami berkepentingan untuk mengupayakan agar perusahaan-perusahaan AS lebih tertarik untuk berinvestasi di bidang hi-tech di Indonesia”, tegas Mendag Mari Pangestu.

Dikatakan, AS merupakan negara tujuan ekspor ketiga terbesar setelah Uni Eropa dan Jepang
Oleh karena itu, tujuan dari rangkaian kegiatan di AS ini adalah untuk menyampaikan informasi terkini dan mempromosikan kemajuan daya saing Indonesia, serta melanjutkan pertumbuhannya melalui dialog langsung.

Selama lebih dari 5 tahun terakhir, sebut Mendag, Indonesia melakukan transformasi di bidang ekonomi, sosial dan politik, serta bangkit sebagai negara demokratis terbesar ketiga di dunia

BACA JUGA: Mutasi Pejabat Daerah Hambat Tender Gudang

Indonesia juga berkomitmen untuk melanjutkan agenda reformasi guna mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan daya saing bisnis.

Mendag mengatakan, di kawasan Asia Pasifik berdasarkan jumlah populasi, Indonesia adalah negara terbesar ketiga sebagai pasar konsumen, dan sebagai sumber mineral dan energi (gas, batu bara, timah, dan lain-lain).

“Bahkan, pada saat dunia diguncang pelambatan ekonomi, Indonesia adalah salah satu negara di Asia Pasifik, setelah China dan India, yang mencatatkan pertumbuhan ekonomi secara positif di tahun 2008, dan pada tahun 2009 diprediksikan akan mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 4,3 persen -  4,5 persen,” imbuh Mendag
(cha/JPNN)

BACA JUGA: Industri Musik Rugi Rp3 T per Tahun

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terbuka, Pasar Konstruksi Arab Saudi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler