RI Tunggu Respon Resmi PM Malaysia

BKPM: Belum Ada Investor Malaysia Ancam Hengkang

Selasa, 31 Agustus 2010 – 05:50 WIB
SWASTA - Armada Air Asia, salah satu perusahaan kebanggaan milik Malaysia. Foto: AFP.

JAKARTA - Pemerintah Indonesia belum akan menanggapi pernyataan dari Perdana Menteri Malaysia Najib Razak yang bernada keras terhadap aksi-aksi demonstrasi anti-Malaysia di IndonesiaRespon Najib di media massa Malaysia tidak akan dijadikan rujukan Indonesia dalam bersikap

BACA JUGA: Terlibat Terorisme, Kontestan Canadian Idol Ditangkap

Pemerintah menunggu sikap dan pernyataan resmi dari Najib atas surat yang dilayangkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Yang bisa saya konfirmasi sampai saat ini, belum ada respons resmi dari PM Najib atas surat yang dilayangkan presiden RI
Jadi apapun yang berkembang di media massa, saya tidak tahu sumbernya dari mana," kata Juru Bicara Kementrian Luar Negeri, yang juga Pjs Juru Bicara Presiden bidang Luar Negeri Teuku Faizasyah di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (30/8)

BACA JUGA: Marzuki Anggap Malaysia Tak Perlu Dikerasi



Akhir pekan lalu, Presiden SBY berkirim surat kepada PM Najib untuk meminta agar mempercepat perundingan perbatasan maritim antarkedua negara
Kepada media massa di Malaysia, PM Najib meminta pemerintah Indonesia bertidak cepat menindak demonstran anti-Malaysia.

Faizasyah mengatakan, pernyataan Najib di media massa Malaysia belum diketahui konteksnya

BACA JUGA: KBRI Laporkan Kuala Lumpur Kondusif

"Saya tidak tahu dalam konteks apaSaya khawatir, jangan dilihat sepenggal-penggal karena yang jadi rujukan kita nanti surat jawabannya, bukan statemen untuk menjawab satu pertanyaan," ujarnya.

Presiden hanya akan menanggapi pernyataan formal dari Najib"Jadi cetusan-cetusan yang berkembang di media massa tidak pada tempatnya kita komentari," kata Faizasyah.

Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengatakan, Presiden SBY akan merespons langsung jawaban resmi dari PM Najib"Yang pasti akan ada pernyataan dari Bapak Presiden atas jawaban dari respons pemerintah MalaysiaYang pasti bukan hari ini (kemarin)," kata Julian

Mengenai pernyataan PM Najib, Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Sosial Heru Lelono mengatakan, semua pihak tidak bisa mencampuri urusan dalam negeri negara lainPenanganan terhadap demonstran termasuk urusan dalam negeri"Itu hak mereka bicara apa saja, tapi urusan dalam negeri adalah urusan kita sendiri, tidak perlu ada pihak lain yang mendikte kita soal itu," kata Heru

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan mengatakan, investor Malaysia berharap agar permasalahan dengan Indonesia tidak dibesar-besarkan di luar proporsi"Itu saya rasa semangatnya kita harus bijak," kata Gita.

Hingga kini, kata dia, belum ada ancaman dari investor Malaysia untuk hengkang"Mereka sangat lihat betapa positifnya disini," katanyaGita mengatakan, investasi Malaysia ke Indonesia memang cukup besarPemodal Malaysia berinvestasi di sektor perkebunan, perbankan dan infrastruktur.

Sepanjang Januari-Mei 2010, impor dari Malaysia USD 3,6 miliar atau tumbuh 109,9 persen dibanding periode yang sama tahun laluSejak 2004 hingga 2009, investasi Malaysia ke Indonesia mencapai USD 1,5 miliarSedangkan investasi Indonesia ke Malaysia pada periode yang sama hanya mencapai USD 534 juta

Perusahaan-perusahaan milik Malaysia di Indonesia antara lain, XL Axiata (telekomunikasi) CIMB Niaga (perbankan), Bank BII (perbankan), Air Asia (maskapai penerbangan), Petronas (migas), Proton (otomotif)(sof/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... RI Kedepankan Jalur Diplomasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler