Rian Ernest Siap Atasi Persoalan Birokrasi Ruwet dan Pengangguran Lewat Batam Baru

Minggu, 19 Januari 2020 – 20:20 WIB
Bakal pasangan calon Pilkada Batam 2020 dari jalur independen Rian Ernest-Yusiani Gurusinga. Foto: dok pribadi for JPNN

jpnn.com, BATAM - Bakal Calon Wali Kota Batam 2020 dari jalur independen Rian Ernest melihat permasalahan birokrasi, investasi, dan pengangguran jadi hal yang perlu segera diselesaikan jika diberi kesempatan memimpin.

"Gerakan Batam Baru yang saya usung ini soal mindset dan mentalitas. Perlu ada perubahan mental terutama dalam birokrasi yang ada saat ini," kata Rian, Minggu (19/1).

BACA JUGA: Gerakan Batam Baru Diisi Oleh Anak Muda

Hal ini didasari keluhan masyarakat yang ditemui Rian selama enam minggu terakhir turun memperkenalkan diri ke masyarakat Batam.

Banyak keluhan yang masuk terkait pelayanan publik, bahkan yang mendasar, tidak diterima oleh masyarakat.

BACA JUGA: Rian Ernest Andalkan Relawan Batam Baru

"Hal-hal kecil seperti urusan blangko KTP saja jadi bahan permainan birokrasi. Padahal ini ditujukan buat pelayanan masyarakat yang pendapatannya pas-pasan. Kalau urusan kecil saja dipermainkan, bagaimana urusan investasi besar?," kata Rian.

Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini melihat sistem pelayanan publik yang ada di Batam sekarang juga tidak optimal dalam melayani.

BACA JUGA: Belajar dari Kasus di Batam, Begini Cara Pemerintah Tutup Celah Spekulan Tanah di Ibu Kota Baru

"Buat apa ada gedung atau kanal pelayanan publik, tapi pelayanannya buruk dan ruwet. Kalau soal regulasi dan kemudahan perizinan ini tidak segera dibenahi, investor tentu akan terus lari ke Vietnam, Myanmar, dan Kamboja," katanya.

Persoalan terus larinya investor dari Batam juga berpengaruh pada tingkat pengangguran yang terus meningkat. Berdampak langsung pula pada merosotnya perekonomian di kota yang harusnya jadi pusat industri ini.

Lewat Batam Baru, Rian juga menyoroti persoalan lahan dan perumahan yang dianggap liar.

Menurutnya, pemerintah kota tidak bisa membiarkan warga dengan KTP asli Batam digusur dengan ganti rugi hanya uang kerahiman.

"Jangan terlalu pro pengusaha. Warga yang terkena penggusuran juga harus mendapatkan pemukiman layak, tidak cukup hanya dengan uang kerahiman saja. Harus ganti untung," kata mantan staf bidang hukum Ahok saat menjabat Gubernur DKI ini.

Lahan-lahan mangkrak yang biasanya dijadikan praktik landbanking oleh pengusaha nakal juga harus dikembalikan kepada masyarakat. Salah satu visi Rian adalah dengan mengubah lahan mangkrak tersebut menjadi taman ramah anak.

"Ini harus jadi fasilitas publik. Kita manfaatkan sebagai taman rakyat yang ramah anak. Kota pekerja seperti Batam, membutuhkan ruang terbuka yang bisa dimanfaatkan untuk rekreasi dan fasilitas publik," kata Rian.

Saat ini, Rian melalui Gerakan Batam Baru sudah berhasil mengumpulkan hampir 20,000 dukungan dan KTP seperti yang tertera dalam laman batambaru.com.

Untuk maju di Pemilihan Walikota Batam 2020, Rian yang menggandeng tokoh Batam Yusiani Gurusinga harus mengumpulkan 49 ribu lembar dukungan beserta KTP hingga 15 Februari 2020 nanti.

"Saya optimistis dan senang setelah melihat antusiasme warga Batam mengirim dukungan. Saya pribadi sangat optimis bisa menjadi Calon Wali Kota Batam pertama dari jalur independen," tandas Rian.(chi/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler