Ribka Nilai Menkes Nila Moeloek Sudah Gagal

Senin, 15 Januari 2018 – 23:13 WIB
Menkes Nila Moeloek. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR Ribka Tjiptaning angkat bicara terkait kejadian luar biasa campak dan gizi buruk yang terjadi di Asmat, Papua, dalam empat bulan terakhir.

Jumlah korban meninggal dunia dikabarkan sudah mencapai 26 orang anak dan dikhawatirkan terus bertambah.

BACA JUGA: 24 Anak Meninggal Karena Gizi Buruk, Tjahjo: Jangan Ditutupi

Kementerian Kesehatan, kata Ribka, tidak bisa lempar tanggung jawab atas peristiwa yang terjadi. Sebagai leading sector, Kemenkes harusnya memonitor penanganan medis sejak awal munculnya kejadian luar biasa tersebut dan memimpin penanganannya.

"Jadi, bukan malah berdalih mengatasnamakan otonomi khusus di Papua, sehingga pemerintah daerah yang bertanggung jawab sendirian," ujar Ribka di Jakarta, Senin (15/1).

BACA JUGA: Komarudin Watubun Ingin Pilgub Papua Jadi Contoh Daerah Lain

Politikus PDI Perjuangan ini juga menilai, saat ini tidak tepat berwacana. Karena masyarakat menunggu reaksi cepat pemerintah pusat dan daerah.

"Masalah klasik soal jauhnya jarak pemukiman dengan Puskesmas. Itu seharusnya jadi evaluasi pemerintah pusat dan daerah, karena sudah terjadi sejak era Orde Baru. Teguran bahkan peringatan dari Komisi-IX DPR kepada Menkes soal ketersedian fasilitas kesehatan di daerah justru dianggap angin lalu, karena tidak ada sanksi jika kesimpulan rapat kerja antara DPR dan Kemenkes tidak dijalankan," katanya.

BACA JUGA: Komarudin Minta TNI-Polri Tegas soal Kiriman Peluru ke Papua

Karena itu, Presiden Joko Widodo, kata Ribka, perlu menegur Menkes Nila Moeloek dan menginstruksikan langsung pada Gubernur Papua dan Bupati Asmat melakukan tindakan darurat. Agar bisa mencegah bertambahnya korban jiwa.

"Sebagai Mitra Kerja Menteri Kesehatan, saya menganggap Nila Moeloek gagal menjalankan tugasnya memberikan layanan dasar kesehatan. Ironis, karena Presiden Jokowi menginginkan Kabinetnya berani melakukan terobosan untuk memecahkan masalah yang sudah menahun," pungkas Ribka.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jumlah Vaksin Difteri Cukup untuk 34 Provinsi


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler