Ribuan Balita Rawan Gizi Buruk

Sabtu, 19 Maret 2011 – 16:10 WIB

BANDUNG -  Ribuan balita di Jawa Barat rawan mengidap gizi burukPasalnya, sekitar 11,5 persen bayi yang lahir di Jabar memiliki berat badan kurang dari 2.500 gram

BACA JUGA: Waspadai Pelaku Sewa Vila

Dari perhitungan Pemprov Jabar, setidaknya 7.000 bayi memiliki berat badan rendah.

Hal tersebut diungkapkan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dalam sambutannya yang dibacakan Asisten Daerah III Pemprov Jabar Aip Rifai, pada acara Workshop Penguatan Peran dan Fungsi Kelembagaan Keluarga Berencana di Daerah Guna Mencegah Ledakan Penduduk Tahun 2011, di Kantor Bappeda Jabar, Jalan Ir H Djuanda, Jumat (18/3).

Dia mengatakan, akibat memiliki bobot badan yang rendah, hal ini akan berakibat pada kualitas hidup mereka di masa datang
Menurutnya, dari hasil sensus penduduk dan riskesdas pada 2010 tercatat jumlah balita di Jabar sebanyak 26,7 juta.

Dari jumlah tersebut, kata dia, 17,9 persen menderita kurang gizi dan 5,4 persen menderita gizi buruk

BACA JUGA: Investasi di Batam Terimbas Bencana di Jepang

"Dengan demikian setidaknya ada 5,5 juta balita yang dikhawatirkan tidak berkualitas di masa yang akan datang," ujarnya.

Menghadapi masalah tersebut, pemprov telah nmelaksanakan program pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana
Menurutnya, perogram tersebut dapat memberikan kontribusi dalam mewujudkan manusia yang mandiri, dinamis dan sejahtera.
Karena itu, pihaknya berharap revitalisasi program pemberdayaan perempuan, perlindungan anak dan keluarga berencana dapat berjalan secara sinergis antara Pemprov Jabar dan kabupaten/kota yang ada.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Jabar Alma Lucyati mengatakan, jika balita yang mengalami kurang gizi ini tak segera ditangani, mereka sangat rawan mengalami gizi buruk

BACA JUGA: KPK Kembali Didesak Cokok Gubernur Riau

"Bayi yang berat badannya rendah saat lahir, sangat rentan terkena gizi buruk," ujar Alma.

Meski terbilang besar, namun dia mengaku jumlah balita yang mengalami gizi buruk pada 2010 sebenarnya mengalami penurunan bila dibandingkan kasus di 2009Alma menjelaskan, pada 2009 jumlah balita yang mengalami gizi buruk sekitar 0,96 persen dari jumlah balita yang lahir, yakni sekitar 1 juta balitaSedangkan, di 2010 jumlah balita yang mengalami gizi buruk turun menjadi 0,93 persen.

Dia menambahkan, ada beberapa daerah di Jabar yang rawan kasus balita gizi burukYaitu Karawang, Sukabumi, Cianjur, Garut, Sumedang, Majalengka, Kuningan, dan CirebonDinkes Jawa Barat sendiri, kata Alma, menargetkan pada 2015 nanti penderita gizi buruk di Jabar bisa turun hingga 15 persen

"Untuk itu, kami minta masyarakat ikut membantu dalam menanggulangi masalah iniJika ada kasus gizi buruk di daerahnya, harus segera dibawa ke puskesmas agar bisa segera ditangani," katanya.

Sementara Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Sri Asmawati Kusumawardani mengatakan, gizi buruk sangat rawan terjadi di daerah terpencil yang aksesbilitasnya kurang"Di daerah terpencil itu pun, petugas kesehatannya kurang sehingga penyuluh kesehatan pada masyarakat sangat minim," kata Sri.

Untuk menanggulangi kasus gizi buruk, BKKBN mendidik 4.000 bidan desa di Jabar, Dinkes Jabar mendidik 1000 bidan desaIa mengatakan, Dari ribuan bidan desa yang dididik, sekitar 5.000 bidan akan disebarkan ke daerah rawan gizi buruk"Misalnya, daerah Pantura," kata dia(mgh)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ekspor Ikan ke Jepang Menurun 50 persen


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler