Ribuan Guru Sweeping Rumah Ketua DPRD

Selasa, 05 Januari 2010 – 06:48 WIB

SLAWI-- Ribuan guru yang tergabung dalam Forum Guru Swasta (Forgusta) Kabupaten Tegal terus menyuarakan tuntutannyaKemarin (4/1) mereka menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran dengan jumlah massa sekitar 7 ribu orang

BACA JUGA: Penolakan UN Dibawa ke Rapimnas PGRI

Massa semakin banyak lantaran aksi juga mengerahkan anak-anak sekolah
Mereka menuntut agar Presiden dan Bupati menghapus diskriminasi dan perlakuan tidak adil kepada guru swasta sekolah swasta

BACA JUGA: 13,3 Persen Tayangan TV Rusak Moral

Mereka mendesak adanya perlindungan dan jaminan kesejahteraaan guru sekolah swasta untuk mengembangkan profesinya


Tuntutan lain,  adanya perlindungan dan payung hukum dalam hal insentif untuk guru swasta, serta adanya kenaikan insentif guru swasta sekolah swasta

BACA JUGA: 10.400 Guru di Riau Belum Sertifikasi

Selain itu, Pemkab Tegal harus menaikan insentif guru swasta sekolah swasta menjadi Rp 250 ribu per guru per bulan pada Tahun ajaran 2010Sebagaimana direkomndasikan panitia Anggaran Pemkab Tegal TA 2009.

Massa bergerak dengan berjalan kakiPantauan Radar di lapangan, aksi demo yang dilakukan ribuan guru swasta ditambah dengan sejumlah anak-anak didiknya ini menjadi perhatian sejumlah kalangan termasuk pejalan kaki yang saat itu melintas di Kota SlawiSebab, aksi yang berkumpul di depan Dikpora Kabupaten Tegal ini, berjalan kaki hingga memasuki lingkungan Pemkab TegalRumah Dinas (Rumdin) Ketua Dewan Rojikin AH yang berada di Jalan DR Sutomo Slawi, atau depan Gedung Korpri Slawi, sempat disweping oleh ribuan guru dan sejumlah anak-anak sekolah

Bahkan, mobil dinasnya yang berplat merah itu, sempat diduduki oleh pendemo, termasuk ditempeli tulisan aksi ForgustaDemikian pula dengan sejumlah gelas, dan minuman yang tengah berada di ruang depan Rumdin Ketua Dewan, sempat dipecahi oleh anak-anak sekolah yang ikut dalam aksi demo gurunya.

Aksi anarkhis itu terjadi lantaran massa tidak berhasil menemui Ketua Dewan di rumdinyaDi depan rumah itu, sempat ada aksi teatrikal dengan membawa kerandaLantaran selama satu jam lebih Ketua Dewan tak kunjung keluar, ribuan massa akhirnya mendatangi lingkungan Pemkab Tegal setelah petugas dari Polres Tegal memberikan saran untuk bisa mendatangi Pemda sajaSedangkan aksi massa yang dilakukan oleh Forgusta ditambah dengan ratusan anak-anak sekolah ini juga dikawal ketat oleh jajaran Polres Tegal

Sayangnya, tidak satupun anggota dewan yang menemui merekaLantaran tidak ada yang menemuinya, ribuan massa dari Forgusta ini juga berjanji akan menduduki rumah rakyat ini, sampai ada solusi yang jelas

Di sela-sela aksi, Ketua Forgusta, Fatah Yasin, menjelaskan, banyak persoalan menyangkut nasib guru swasta masih menyimpan kabut permasalahanSalah satunya, belum banyak tersentuh oleh jaminan perlindunganLahirnya PP 48 Tahun 2005 dan PP 43 tahun 2007 dan juga draf RPP tentang pengangkatan tenaga honorer menjadi CPNS yang akan disyahkan tahun 2010, lanjutnya, adalah sebagai wujud kebijakan pemerintah yang diskriminatif dan perlakuan tidak adil kepada guru swasta"Ini memperbesar kesenjangan kualitas dan kesejahteraan guru,' terangnya

Mestinya, lanjut Fatah Yasin, pemerintah melalui Mendiknas bertanggungjawab mengupayakan keselarasan profesi guru, bukan malah menciptakan kastanisasi profesi guru"Kami juga mentuntut adanya kenaikan insentif guru swasta sekolah swastaYakni, Pemkab Tegal harus menaikan insentif guru swasta sekolah swasta menjadi Rp 250 ribu per guru per bulan pada Tahun ajaran 2010Sebagaimana direkomndasikan panitia Anggaran Pemkab Tegal TA 2009," bebernyaPemkab Tegal juga didesak mengalokasikan 20 persen APBD Tahun 2010 untuk sektor pendidikan(gus,sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PTN Koordinator UN 2010


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler