Ribuan Orang Bermusik Angklung di Amerika, Pecahkan Rekor Dunia

Agar Kompak, Dirijen Hanya Beri Kode Formasi Tangan

Jumat, 15 Juli 2011 – 08:08 WIB
Ribuan orang bermain angklung di Washington D.C., Amerika Serikat. Sabtu (9/7) pekan lalu. Atraksi ini pun dianggap memecahkan rekor dunia dan dicatat oleh Guinness World Records. Foto : Redhi Setiadi for Jawa Pos

Sebuah atraksi kolosal, berupa ribuan orang bermain angklung, dihelat di Washington D.C., Amerika SerikatAtraksi ini pun dianggap memecahkan rekor dunia dan dicatat oleh Guinness World Records

BACA JUGA: Di Jepara, Showroom Mebel Terpanjang di Dunia

Bagaimana suasana pemecahan rekor itu?

REDHI SETIADI, Washington D.C.

JENIS alat musik angklung diakui secara internasional oleh UNESCO sejak 11 November tahun lalu
Atas dasar alasan itulah KBRI (Kedutaan Besar RI) di Washington D.C

BACA JUGA: Darsem Pulang Kampung, TKI Rp 4,7 M yang Lolos Hukuman Pancung

menggelar acara kolosal, yakni mengajak sebanyak-banyaknya orang untuk bermain angklung bersama Sabtu pekan lalu (9/7)
Diharapkan acara tersebut dapat memecahkan rekor dunia untuk kategori pergelaran angklung dengan pemain terbanyak (The Largest Angklung Ensemble)

BACA JUGA: Teliti Gangguan Seksual Para Perempuan Pengantin Baru, Kayika Raih Gelar Doktor


   
Acara itu pun suksesSore itu alat musik dari bambu tersebut dimainkan oleh lebih dari 5.100 orangPrestasi ini lantas diakui dan dicatat oleh Guinness World Records

Perhelatan yang dilaksanakan di lapangan utara Washington Monument (hanya berjarak beberapa blok dari Gedung Putih) itu merupakan puncak acara dari Festival Indonesia yang diselenggarakan KBRI Washington D.Cbekerja sama dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Salah seorang sosok penting yang sangat berperan dalam pemecahan rekor dunia itu adalah Daeng UdjoDia adalah putra legenda angklung Indonesia, Mang UdjoLaki-laki 46 tahun itu sengaja didatangkan secara khusus dari Indonesia untuk memimpin pemecahan rekorDia juga yang bertanggung jawab membuat 5.117 angklung yang dibagikan kepada seluruh pesertaDaeng Udjo mengaku menghabiskan waktu 1,5 bulan untuk memproduksi ribuan angklung tersebut di Bandung

Sebelum acara pemecahan rekor dilakukan, sekitar 30 menit Daeng Udjo melatih secara masal para pemain dari beragam usia dan ras ituCaranya melatih pun cukup unik dan praktisYakni, hanya dengan menggunakan aba-aba satu tanganSebelumnya, ribuan angklung yang dibagikan kepada peserta tersebut sudah diberi kode berupa gambar tangan dalam berbagai formasi

Misalnya, formasi tangan mengepal untuk nada do, tangan menelungkup untuk nada re, acungan jempol untuk nada mi, dan seterusnya hingga nada siKarena itu, para pemain hanya melihat apa formasi tangan yang diberikan oleh Daeng Udjo yang berdiri di panggung setinggi kurang lebih 1,5 meterDia bertindak sebagai dirijenAgar peserta lebih jelas melihat formasi tangan sang dirijen, panitia memasang dua layar superbesar di kanan-kiri panggung

Selain diberi kode gambar formasi tangan, angklung-angklung tersebut dinamai dengan nama-nama pulau di IndonesiaMisalnya, Kalimantan, Jawa, Sumatera, Bali, dan SulawesiDengan demikian, ketika Daeng Udjo menyebut kata Sumatera, hanya angklung yang berkode Sumatra yang berbunyi"Kode nama pulau itu hanya saya pakai untuk mengabsen dan memastikan bahwa semua nada sudah terdistribusi secara merata," kata Udjo

Selanjutnya, Udjo lebih banyak menggunakan formasi tangan untuk mengomando para pemain angklung dadakan tersebutBegitu musik angklung mulai mengalun, beberapa orang terlihat terkesima dengan keunikannyaSalah satunya Donald Hess, 62, yang jauh-jauh hari sudah mendaftar sebagai peserta lewat situs KBRI

Donald mengaku baru pertama memegang angklungNamun, laki-laki asal Virginia tersebut mengaku cukup senang karena bisa langsung memainkan lagu bersama ribuan peserta lain"Alat musik ini cukup sederhana, tapi bisa menyatukan banyak orang," kata Donald.

Lain lagi pendapat Lissie NewPerempuan asal Peru tersebut mengaku tertarik dengan bunyi yang dihasilkan alat musik bambu ituKarena itu, begitu melintas di sekitar tempat acara, dia langsung tertarik dan memutuskan untuk bergabungPeserta dadakan seperti Lissie inilah yang membuat jumlah peserta melonjak tajam saat acara baru dimulai

Peserta yang lain, Mayco Santaella, 34, mempunyai alasan khususPria asal Massachusetts itu merasa ada ikatan emosional begitu mendengar kata Indonesia"Terus terang, saya penasaran dengan orkestra angklung ini," kata Santaella

Untuk mengumpulkan ribuan orang, pihak KBRI memang membuka pendaftaran dua bulan sebelum hari HNamun, upaya itu tampaknya kurang efektifSebab, berdasar keterangan panitia, hingga satu jam sebelum acara dimulai, jumlah peserta baru 1.900 orangPadahal, target yang ditetapkan adalah lima ribu orangIni juga yang membuat Daeng Udjo khawatir tidak bisa memecahkan rekor dunia

"Mendatangkan 5 ribu orang secara bersamaan memang tidak mudahSaya hanya menunggu keajaiban untuk memecahkan rekor tersebut," kata Udjo yang ditemui sebelum acara

Benar sajaBunyi khas angklung memang menjadi magnet yang mampu menarik perhatian massaBegitu geladi bersih dilakukan dengan memainkan lagu Country Roads-nya John Denver dan Home on the Range yang dipopulerkan Bing Crosby, ribuan orang tambahan mulai menyemut

Aliran massa itu terlihat jelas dari kawasan di sekitar Washington MonumentSebab, tidak jauh dari tempat acara juga digelar festival budaya untuk negara-negara Amerika LatinMassa yang awalnya tersebar di stan-stan negara Amerika Latin itu berduyun-duyun mendatangi sumber bunyi yang unik dari angklungDemikian juga para pengunjung museum yang berada di sekitar tempat acaraBanyak dari mereka yang kemudian bergabung untuk memainkan alat musik khas Sunda tersebut

Sebelum peserta memasuki arena seluas lapangan bola tersebut, panitia membagikan angklungSelain itu, panitia membagikan udheng khas Bali untuk peserta pria dan syal batik untuk peserta perempuan

Terik matahari yang sore itu mencapai 33 derajat Celsius ternyata tidak menyurutkan antusiasme peserta untuk bergabung di tengah lapanganSemakin sore massa terlihat semakin berjubel memenuhi lapangan yang hanya berpagar sementara itu

Tepat pukul 17.15 waktu setempat pemecahan rekor dilakukanTotal ada tiga lagu yang dimainkan dengan angklung sore itu, yakni We Are the World, Country Road, dan Home on the RangeAlunan angklung tersebut terdengar semakin apik saat ditimpali vokal dari Elfa"s SingersSaat mengiringi Elfa"s Singers inilah kemudian dicatat oleh Guinness World Records sebagai rekor dunia pergelaran angklung dengan pemain terbanyak (The Largest Angklung Ensemble)
   
Bahkan, ribuan peserta yang mulai asyik dengan alat musik dari bambu itu meminta pergelaran dilanjutkanMereka tidak puas hanya dengan memainkan tiga laguTanpa dikomando mereka membunyikan angklung secara serentak sambil meneriakkan kata more..more..more..more..

Sang dirijen pun tidak berkutikSetelah berunding dengan duta besar dan perwakilan dari Guinness World Record, pergelaran kolosal tersebut dilanjutkan dengan memainkan kembali lagu We Are the World

Selain Elfa"s Singer, panitia mendatangkan Air Supply, Balawan, Sherina, dan Denada untuk memeriahkan Festival IndonesiaDi antara ribuan peserta tersebut tampak hadir mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan aktris Christine Hakim

Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal menyatakan bahwa pemecahan rekor tersebut sebagai bentuk apresiasi Indonesia terhadap multikulturalismeSelain itu, acara tersebut untuk mengenalkan kekayaan budaya di Indonesia

Salah satunya angklung yang sudah ditetapkan oleh UNESCO sebagai salah satu warisan dunia"Lewat acara ini kami ingin menduniakan Indonesia dan membangkitkan rasa percaya diri pada budaya Indonesia," kata Dino

Duta besar termuda itu juga menyatakan bahwa untuk menggelar acara sebesar itu, pihak KBRI hanya mengeluarkan sedikit danaNamun, Dino enggan menyebut angka pastinyaKBRI mendapatkan banyak dukungan dari BKPM dan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata(c2/kum)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Delima Lestari, Penulis Puisi Indonesia yang 20 Tahun Menetap di Belanda


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler