Darsem Pulang Kampung, TKI Rp 4,7 M yang Lolos Hukuman Pancung

Pulang ke Rumah, Disiram Air Kembang

Kamis, 14 Juli 2011 – 08:08 WIB

Darsem, TKI perempuan yang lolos dari hukuman pancung di Arab Saudi, kemarin tiba di tanah airKedatangannya ditunggu-tunggu para wartawan bak selebriti

BACA JUGA: Teliti Gangguan Seksual Para Perempuan Pengantin Baru, Kayika Raih Gelar Doktor

Suasana haru dan ricuh sempat mewarnai acara penyambutan itu


 DHIMAS GINANJAR, Jakarta

SIANG kemarin (13/7) pukul 11.30, pesawat yang membawa Darsem dari Arab Saudi mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta

BACA JUGA: Delima Lestari, Penulis Puisi Indonesia yang 20 Tahun Menetap di Belanda

Dari bandara, perempuan 25 tahun itu langsung menuju kantor Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) di kawasan Pejambon, Jakarta Pusat

 
Tiba di kantor Kemenlu, Darsem langsung menuju ruang Nusantara

BACA JUGA: Para Pelatih Cinta yang Siap Membantu Pria Menggaet Perempuan Idaman

Di sana, dia disambut puluhan wartawan media cetak dan elektronik yang sudah menunggu berjam-jamDisanggong banyak wartawan, Darsem yang mengenakan terusan hitam itu tampak cuekDia terus melangkahkan kaki sambil menggendong anaknya, Syafii, 5, yang ditinggal merantau sejak berumur 8 bulan.

Wajar saja jika kedatangan Darsem disambut bak selebriti oleh para wartawanSebab, perempuan asal Kampung Truntum, Desa Patimbang, Kecamatan Pusakanagara, Kabupaten Subang, Jawa Barat, tersebut pernah menghebohkan tanah air.

Darsem yang berangkat ke Saudi sejak Agustus 2006 itu sudah divonis hukuman pancung oleh pengadilan di sanaDia didakwa membunuh saudara majikannyaPadahal, perbuatan tersebut dilakukan Darsem untuk membela diri karena nyaris diperkosa

Pemerintah lantas berupaya mencari celah agar Darsem lolos dari hukuman pancungCelah hukum pun ditemukanDarsem bisa lolos dari hukuman mati itu jika pihak keluarga yang dibunuh bersedia memaafkanTernyata, keluarga korban yang merupakan warga negara Yaman itu bersedia memaafkanTapi, syaratnya, pihak Darsem harus membayar diyat (denda) 2 juta riyal (sekitar Rp 4,7 miliar)

Akhirnya, Darsem bisa bebas setelah pemerintah membayar diyat kepada keluarga korban dan melobi pemerintah Saudi untuk membebaskannya dari hukum publikKisah pembebasan Darsem yang dramatis itulah yang membuat para wartawan kemarin menyambutnya bak selebriti

Ketika masuk ke ruang Nusantara di kantor Kemenlu, Darsem didampingi ayahnya, Dawud Tawar"Minggir, kasih jalan," ujar seorang staf Kemenlu sambil merentangkan tangan berupaya melindungi Darsem dari kepungan para wartawan.

Di kantor Kemenlu itu, dia disambut Menlu Marty NatalegawaBanyaknya wartawan yang berupaya mendekat dan terus menghujani pertanyaan serta kilatan flash kamera, tampaknya, membuat Darsem tidak nyaman

Banyaknya wartawan membuat Darsem dan keluarga terkepung dan tidak bisa bergerakLantas, terjadilah kericuhan kecil antara wartawan dan keluarga bersama staf Kemenlu yang berusaha melindungi DarsemKericuhan itulah yang membuat konferensi pers yang sedianya diadakan setelah acara seremonial akhirnya dibatalkan.

Ayah Darsem, Dawud, pun sempat marah saat itu"Sudah, sudahDia tidak mau difoto," ujarnya setengah berteriak

Pengacara Darsem, Elyasa Budianto, lantas menggantikan posisi Darsem untuk memberikan pernyataanDia langsung mengucapkan terima kasih kepada pemerintah karena berhasil membebaskan DarsemSebab, selama ini, keluarga di Subang sangat mengkhawatirkan nasib Darsem"Ini suatu kehormatan," ucapnya.

Direktur Timur Tengah Kemenlu Ronny Yuliantoro kemudian membeberkan kronologi pembebasan DarsemDia menjelaskan, upaya pemerintah bukanlah proses instan karena dilakukan secara terus-menerus"Selalu ada perhatian selama proses sidang hingga pemberian hukuman," katanya
 
Ronny masih ingat betul, ketika pemerintah memutuskan bahwa Darsem harus dipulangkan ke Indonesia, Kemenlu lantas mengirim tim dia pimpin ke SaudiTugasnya satu: memulangkan Darsem dengan selamatTim tersebut lantas bekerja sama dan berkoordinasi dengan KBRI di Riyadh mulai 23 Juni hingga 12 Juli 2011.

Dia menjelaskan, selama proses tersebut berjalan, dirinya tetap berada di Saudi hingga pembebasan dan pemulanganOpsi keluarga korban yang meminta uang maaf 2 juta riyal (Rp 4,7 miliar) pun disetujuiDia menyerahkan uang tersebut pada 24 Juni di hadapan tiga majelis hakim pengadilan tinggi Riyadh.

"Dengan pembayaran itu, berarti Darsem sudah sah dibebaskan dari hukuman matiSecara otomatis, juga bebas dari hukuman publik," jelasnya.

Setelah itu, Darsem diserahkan pengadilan tinggi Riyadh kepada kantor gubernur Riyadh yang mengkaji kasus tersebutTiga hari kemudian, tepatnya 27 Juni, barulah ada kepastian bahwa masa hukuman Darsem yang dijalani sejak Desember 2007 masuk kriteria pengampunan yang diberikan Kerajaan Arab SaudiSejak itulah, kata Ronny, Darsem sudah bebas dari hukuman publik dan bisa dipulangkan ke Indonesia
 
Dari kantor Kemenlu, Darsem langsung pulang ke kampung halamannya di SubangTiba di sana pukul 18.45, kedatangan dia disambut bak pahlawan yang baru pulang dari medan perang dengan kemenanganIsak tangis yang disertai jeritan warga mewarnai suasana penyambutan begitu Darsem turun dari minibus D 1498 RFN yang membawanya dari Jakarta.

Sambil berjalan masuk ke rumahnya, Darsem terlihat terus-menerus mendekap anak semata wayangnya, SyafiiLangkah Darsem diikuti orang tuanya, Dawud dan Sawinah.?

Saat itulah salah seorang warga langsung menyiramkan air bunga ke tubuh Darsem hingga pakaiannya basah kuyup"Air bunga ini telah diberi doa agar kehidupan Darsem pada masa mendatang berjalan mulus dan terlepas dari kesengsaraan," ujar warga yang menyiram itu.

Di dalam rumah Darsem sudah berjubel warga yang ingin menyalamiSejumlah pejabat Pemkab Subang yang ikut menyambut harus bersabar untuk bisa bercakap-cakap dengan Darsem"Kami mengerti rasa empati warga atas penderitaan DarsemBiarkan mereka melepaskan rasa kangennya," ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Subang Ade Rusmana kepada Radar Karawang (JPNN Group).

Dia menyatakan gembira melihat penderitaan Darsem telah berakhirKini Darsem bisa menata ulang hidupnya setelah lepas dari jerat hukum di Saudi"Saat Darsem masih dipenjara, warga Subang sempat mengumpulkan dana untuk diaDana tersebut akan kami serahkan sebagai bekal hidup Darsem ke depan," jelasnya(eko/jpnn/c5/kum)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ultah ke-4 Punguan Simbolon Dohot Boruna Pecahkan Dua Rekor MURI


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler