jpnn.com, KARAWANG - Pertamina Hulu Energi Offshore North Java (PHE-ONWJ) saat ini terus memperkuat personil dan peralatan untuk menangani pembersihan tumpahan minyak yang tidak tertangkap di laut dan lepas hingga ke pantai. Karena itu, Pertamina menggerahkan jumlah personil lebih dari 1.500 beserta peralatannya.
Selain dukungan dari warga sekitar area terdampak, terdata per 8 Agustus 2019 jumlah anggota TNI yang bekerjasama menangani oil spill sepanjang pantai terdampak di wilayah Karawang sebanyak 87 personil.
BACA JUGA: Pemberdayaan Nelayan Karawang Sudah Sesuai UU
Sejumlah perlengkapan dan peralatan penghadang tumpahan minyak dipasang di pesisir dan muara sungai untuk mencegah meluasnya oil spill di perairan dan aliran sungai. VP Relation Pertamina Hulu Energi, Ifki Sukarya menjelaskan warga yang terlibat dalam aksi pembersihan oil spill ini adalah tenaga pendukung yang melakukan aksi permbersihan ini atas keinginan sendiri.
Tenaga pendukung ini tak lain merupakan warga setempat yang sehari-harinya hidup dan tinggal di kawasan itu. Mereka dilengkapi dengan perlengkapan yang sesuai dengan standar keamanan dan keselamatan pembersihan tumpahan minyak.
BACA JUGA: IdulAdha, Pertamina Siapkan Pasokan 10 juta Tabung Elpii 3Kg
“Nelayan yang umumnya sedang tidak melaut, sangat antusias membantu penanganan di pantai. Kami menyambut niat baik mereka dan menyiapkan perlengkapan yang sesuai standar HSSE.
Mereka juga dicek kesehatannya oleh tim medis yang kita siapkan,” jelas Ifki.
BACA JUGA: Terombang-ambing di Laut, Tujuh Nelayan Asal Lebak Terdampar di Lampung
Selain warga, lanjut Ifki Sukarya, anggota TNI juga terlibat aktif membersihkan oil spill yang menjangkau pantai. Mereka terbagi dalam beberapa regu yang berkoordinasi dengan tim Pertamina dan tenaga pendukung lainnya. Meski menggunakan seragam TNI, anggota TNI yang turun lapangan juga harus mengenakan perlengkapan keamanan dan keselamatan pembersihan tumpahan minyak. Oil spill yang terkumpul dimasukkan ke dalam karung plastik dan diangkut ke lokasi pengolahan limbah B3 yang bersertifikat.
Menurut Ifki, untuk memaksimalkan upaya penghentian penyebaran oil spill yang terlepas dari penghadangan di laut, PHE ONWJ telah memasang ratusan meter fishnet di pantai terdampak dan 2700 meter oil bom yang terdeploy di muara sungai.
Peralatan ini dapat mengisolir sebaran oil spill di atas permukaan dan menghambat pergerakannya masuk ke dalam aliran sungai. Sehingga pencemaran perairan dan sungai dapat dikendalikan dan kehidupan biota laut dan sungai dapat diselamatkan.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KKP Gencar Sosialisasikan Alat Tangkap Nelayan yang Merusak Dilarang Digunakan
Redaktur & Reporter : Yessy