jpnn.com - ISTANBUL - Ribuan orang di Istanbul, Turki, Rabu (12/3) turun ke jalan. Mereka bergabung dengan prosesi pemakaman seorang remaja, Berkin Elvan yang meninggal dunai karena melakukan demonstrasi terhadap pemerintah Turki.
Berkin Elvan meninggal Selasa (9/3) setelah 9 bulan mengalami koma. Dia dianiaya oleh polisi menggunakan tabung gas air mata saat menggelar demosntrasi menentang pemerintah Turki.
BACA JUGA: Pengantin Mabuk Ganggu Penerbangan
Selain mengikuti prosesi pemakaman, para pelayat ini juga melancarkan aksi menuntut pengunduran diri PM Tayyip Erdogan.
Mereka berkumpul di masjid saat jenazah Berkin disemayamkan. Sebelum dimakamkan, jenazah kemudian diarak di lokasi saat korban dipukul kepalanya pada pada 16 Juni 2013.
BACA JUGA: Dukun Pencari Pesawat Hilang Bikin Pejabat Berang
Kematian remaja 15 tahun juga memicu bentrokan antara demonstran dan polisi anti huru-hara di beberapa kota. Kantor berita pemerintah Anadolu seperti yang dilansir Voa of America mengatakan, 102 orang ditangkap di kota pelabuhan Izmir.
Para demonstran meneriakkan kata-kata seperti “Berkin Hidup Selamanya”, “Pemerintah Harus Mundur” dan “Tayyip Erdogan Pembunuh”. Beberapa demonstran juga melemparkan batu ke arah sebuah gedung partai berkuasa, memecahkan jendela-jendelanya.
BACA JUGA: Sayembara Berburu Asteroid, NASA Sediakan Rp 400 Juta
Kemarahan para demonstran ditujukan pada Erdogan karena ia memerintahkan aksi penumpasan demonstrasi yang seringkali dengan kekerasan dan memuji polisi sebagai pahlawan. (awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perusahaan Jerman Bikin Alat Renang Ala James Bond
Redaktur : Tim Redaksi