jpnn.com, JAKARTA - Forum Seniman Peduli Taman Ismail Marzuki (FSPTIM) kembali mengadu ke fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta terkait hasil revitalisasi TIM.
FSPTIM menganggap hasil Focus Group Discussion (FGD) yang dilakukan bersama PT Jakpro dan Dinas Kebudayaan DKI justru diabaikan.
BACA JUGA: Menuju PTM 100 Persen, Politikus PSI Ini Ingatkan Pemprov DKI
“FSPTIM secara serius menangkap kesan bahwa pihak PT Jakpro ingin mengingkari pasca penetapan moratorium revitalisasi TIM pada bulan Februari 2021 yang lalu,” tulis FSPTIM dalam surat aduan ke DPRD, Rabu (23/3).
Anggota Fraksi PDIP Jhonny Simanjuntak mengungkapkan seniman mengeluhkan bahwa mereka tidak diikutsertakan dalam revitalisasi TIM.
BACA JUGA: Wagub DKI Ingin Dana Rp 1 Triliun Ini Bisa Optimal, Ada untuk Guru Honorer
“Hasil forum tak dilaksanakan. Sekarang, pembangunan fisik maupun isi isinya enggak sesuai dengan kemauan para seniman," jelas Jhonny.
Aduan dari para seniman, sistem pencahayaan, akustik, hingga tempat duduk penonton di gedung pertunjukan Graha Bhakti Budaya (GBB) dirombak oleh Jakpro sehingga tak mendukung gelaran pertunjukan teater.
BACA JUGA: Legislator Desak Pemprov DKI Eksekusi Bangunan Tak Berizin di Cipete Raya
Seniman berkeberatan dengan tempat duduk penonton yang dibuat hingga 1.000 bangku karena tidak sesuai dengan standar teater.
"Untuk apa coba? Itu mah lebih ke kegiatan seni pop. Harusnya, daya tampungnya cukup 600 agar ada kedekatan antara penonton dengan pertunjukan teater itu sendiri,” tutur Jhonny mengutip aduan para seniman.
Seniman juga meminta supaya operasional TIM setelah direvitalisasi tak diserahkan sepenuhnya pada Pemprov DKI dan Jakpro melainkan badan layanan umum daerah (BLUD).
Sebenarnya, polemik antara FSPTIM dengan Pemprov DKI dan PT Jakarta Propertindo soal TIM muncul sebelum revitalisasi dilakukan.
FSPTIM khawatir bahwa setelah direvitalisasi, tempat seni tersebut bakal dikomersialisasikan.
Seiring dengan hampir rampungnya revitalisasi, kelompok seniman ini mengadu bahwa gedung pertunjukan seni yang dirombak oleh Jakpro tidak sesuai kebutuhan dan keinginan seniman. (mcr4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diangkat Anies Baswedan Jadi Komut Transjakarta, Berapa Kekayaan Sudirman Said?
Redaktur : Adil
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi