Ricuh Pembebasan Truk CPO di Asahan Menelan Korban Jiwa

Senin, 02 Juli 2018 – 19:09 WIB
Kericuhan yang terjadi saat pembebasan truk pengangkut CPO milik PT Vareem Sawit Cemerlang di Kecamatan Aek Kuasan, Sabtu (30/6/2018). Foto: sumutpos/jpg

jpnn.com, ASAHAN - Seorang warga meninggal dunia dalam kericuhan yang terjadi di Kecamatan Aek Kuasan, Asahan, Sumut, Sabtu (30/6).

Kericuhan dipicu saat polisi berupaya membebaskan truk tanki pembawa Crude Palm Oil milik PT Vareem Sawit Cemerlang, yang ditahan atau tak diizinkan melintas sejak, Jumat (29/6) malam hingga Sabtu (30/6) siang.

BACA JUGA: Mobil Damkar Seruduk Rumah Warga, Tiga Orang Terluka

Kabag Ops Polres Asahan, Kompol Marluddin mengatakan pihaknya menurunkan Polsek Pulau Raja dibantu 1 pleton tim gabungan Polres Asahan melakukan mediasi agar truk dibiarkan melintas.

Menurut Kapolres, mereka berupaya memberikan pengertian kepada warga, namun warga bersikeras menahan truk tersebut, sehingga Polres Asahan memaksa warga mundur agar truk bisa melanjutkan perjalanan.

BACA JUGA: Terusin Bisnis Suami, 2 Wanita Ini Kini Mendekam di Penjara

“Kami sudah melakukan mediasi, namun warga seperti tidak terima dilakukan mediasi, malah ada seorang warga yang “menggeber” sepedamotornya saat Kabag Ops berupaya meredam amukan massa.”

“Personil pun langsung mengamankan pengemudi sepeda motor dan menyuruh sopir truk melanjutkan perjalanan. Sempat terjadi keributan antara warga dengan polisi yang mencoba melakukan pengamanan sesuai SOP,” ujar Kapolsek Pulau Raja.

BACA JUGA: Warga Asahan Temukan Tulang Belulang Manusia

Terkait tudingan warga yang meninggal akibat keributan tersebut, Kapolsek membenarkannya. Namun Pardosi membantah bahwa korban yang meninggal karena mendapat kekerasan dari petugas.

“Benar ada warga yang meninggal atas nama Mismar (83) dan korban meninggal bukan karena di dorong atau dianiaya, namun karena jatuh sendiri dan personel Polwan saat itu melakukan pertolongan namun dihalau warga.”

“Dan kita juga telah menawarkan membawa korban ke Puskesmas dengan mobil pribadi saya, namun warga juga menolak dan akhirnya kami menghubungi mobil ambulans dan membawa korban ke Puskesmas, namun sayang kami mendapatkan informasi korban meninggal dunia saat akan mendapatkan perawatan medis,” ujar Pardosi sembari menyatakan mereka memiliki video bahwa korban jatuh sendiri.

“Kita ada videonya. Kebetulan saat peristiwa tersebut seorang rekan wartawan ada yang mengabadikan video nya dan kita sudah pegang buktinya,” jelas Pardosi. (jpg/syaf/ras)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dilarang Berjoget, Tiga Nelayan Habisi Pemilik Warung Tuak


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler