jpnn.com, ACEH - Emosi Ridwan, ayah Samsul Bahri alias Aco, pria yang ditembak mati oleh polisi membuncah usai semayamkan putranya, Rabu (29/8) lalu.
"Anak saya bukan anggota geng. Kenapa mereka membunuhya sampai mati?" ujar Ridwan.
BACA JUGA: Pembunuh Bripka Faisal Itu sudah Lama Miliki Senjata Api
Aco ditembak mati lantaran diklaim polisi terlibat pembunuhan terhadap anggota Polres Aceh Utara, Bripka Anumerta Faisal. Aco juga disebut sebagai anggota Setan Botak Peurelak, perompak bersenjata.
Inisialnya masuk dalam daftar pria yang ditangkap di kawasan pertambakan Madat, Aceh Timur di antaranya SM, BH, SR, MA, FS dan ZK, beberapa hari lalu. Inisial terakhir tewas dalam penangkapan saat itu.
BACA JUGA: Polisi Terus Telusuri Asal Senjata Pembunuh Bripka Faisal
"Sampai saat ini saya belum menerima apa yang telah diperlakukan untuk anak saya," tegas Ridwan.
Dia bahkan berharap ada lembaga memberikan bantuan hukum mengungkapkan kasus kematian anaknya.
BACA JUGA: Enam Pembunuh Bripka Faisal Ditangkap, Satu Ditembak Mati
Menurut Ridwan, Aco meninggalkan rumah malam Jumat (24/8). Itulah hari terakhir dia bersama keluarga.
Samsul, lajang asal Desa Sungai Raya, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Aceh Timur. Dia merupakan anak kedua dari pasangan Ridwan dan Almarhumah Habsah.
Keluarganya dikejutkan dengan laporan bahwa Samsul diringkus kepolisian, Minggu (26/8). Kabar penangkapan Samsul beredar ke seluruh masyarakat Desa Sungai Raya.
Informasi penangkapan pemuda yang sehari-hari sebagai nelayan itu, juga terhembus hingga ke telinga Ridwan ayah kandungnya.
Ridwan kembali dikejutkan dengan kabar duka, anaknya dinyatakan meninggal dunia. Dia diminta untuk mengambil jenazah di RSUD Cut Mutia Aceh Utara, Selasa (28/8).
"Selaku orang tua awalnya tidak percaya bahwa anak saya itu ditangkap dari wajah foto yang tersebar di media sosial. Tapi setelah saya lihat foto lain yang ada ternyata itu benar anak saya," ujar Ridwan.
Dia mengaku kematian menyisakan pertanyaan besar. Apalagi dia menilai putranya nelayan yang baik.
Jenazah Samsul tiba di rumah duka sekitar pukul 10.00 WIB, Selasa (28/8). Dia mengaku melihat banyak bekas luka lebam, tulang rusuk patah, hingga luka sobek di bagian wajah dan kepala bagian belakang.
Faisal warga setempat juga menilai sahabatnya Samsul, sosok yang pekerja keras, rajin dan baik di masyarakat. Sepengetahuannya, Samsul tidak pernah terlibat dalam kelompok kriminal apapun.
"Saya kenal dekat dengan dia. Selain sahabat saya juga tetangga. Pekerjaan dia hanya nelayan biasa seperti pemuda lainnya," kata Faisal.
Dia mengatakan Samsul belakangan ini, juga sedang berjuang mencari rezeki untuk melamar seorang gadis. Sempat pula Samsul mengaku pada Faisal, bahwa dirinya bakal melangsungkan pernikahan pada hari ketujuh hari Raya Idul Adha.
"Pada hari raya ke-7 dia akan menikah dengan tunangannya. Memang pada malam Jumat itu, dia pamit melaut untuk memenuhi kebutuhan pernikahannya. Tapi sayang Allah berkehendak lain," kata Faisal.
Selaku sahabat Faisal, ia juga berharap ada lembaga hukum yang membantu untuk mengungkapkan kebenaran apakah benar Samsul terlibat.
"Kami kecewa kenapa ia dibunuh sampai mati. Semoga kebenaran ini memihak kepada orang yang benar," harap Faisal. (mai)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Selamat Jalan Bripka Faisal
Redaktur & Reporter : Budi