jpnn.com - JAKARTA - Ketua Aliansi Rakyat untuk Perubahan (ARUP) Rizal Ramli mengatakan pengakuan Ridwan Hakim tentang keterlibatan Sengman dan kedekatannya dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) harus diklarifikasi.
Saat bersaksi untuk Fathanah di Pengadilan Tipikor, Ridwan Hakim yang juga anak Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hilmi Aminuddin, mengatakan Sengman adalah orang dekat Ketua Umum Partai Demokrat. Ridwan menyebut Sengman sebagai utusan SBY yang membawa uang sebesar Rp40 miliar milik PT Indoguna Utama yang akan diserahkan kepada Hilmi.
BACA JUGA: Gerindra Anggap Penguasa Sedang Galau
Sehubungan dengan pernyataan Ridwan Hakim tersebut, Rizal Ramli minta KPK dan Pengadilan Tipikor harus segera menglarifikasi pernyataan Abdul Hakim ini. Sebab, tidak bagus kalau klarifikasi tidak dilakukan.
“Lha wong cuma perkara hadiah jam tangan dan mobil dari Fathanah kepada perempuan-perempuan saja sampai heboh. Masak untuk urusan duit Rp40 miliar lebih yang disebut diberikan kepada SBY tidak diklarifikasi,” tegasnya, Senin (2/9).
BACA JUGA: KPK Telusuri Harta Sekjen ESDM
Sementara dalam kasus suap impor sapi, Rizal menilai ini harus jadi momentum untuk menghapuskan sistem kuota impor. Sistem kuota yang tidak transparan dan melahirkan pelaku kartel menurut Rizal, telah merugikan negara dan rakyat Indonesia.
“Saat ini rakyat harus membayar daging sapi, gula, kedelai dan lainnya dengan 100 persen lebih mahal dibandingkan harga di luar negeri. Semua terjadi karena sistem kuota dan praktik kartel yang sangat merugikan negara dan rakyat Indonesia. Ini sama sekali tidak adil dan harus segera dihentikan,” kata Rizal.(fas/jpnn)
BACA JUGA: DPR Dorong Pembentukan Komite Pengawas Rekrutmen CPNS
BACA ARTIKEL LAINNYA... PPATK Laporkan Transaksi Mencurigakan Calon DGS BI
Redaktur : Tim Redaksi