jpnn.com, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku kaget bahwa dirinya dikaitkan dalam kisruh Partai Demokrat.
Ridwan Kamil memang santer dikabarkan masuk dalam bursa calon ketua umum DPP Partai Demokrat.
BACA JUGA: Mbak ER Masuk Ruangan Pak Lurah di Bekasi, Pintu Dikunci, Dipegang-pegang, Korban Tak Menyangka
"Intinya saya kaget, kok nama saya malah jadi dibawa-bawa. Enggak ada yang menghubungi saya, enggak ada undangan apa pun. Saya cuma baca di media massa," kata dia, di Bandung, Kamis (4/3).
Ia mengatakan sebagai sesama pemimpin muda dia sangat menghormati AHY sebagai ketua ketua umum DPP Partai Demokrat.
BACA JUGA: 6 Laskar FPI yang Sudah Meninggal Ditetapkan Sebagai Tersangka Penyerang Polisi, Kok Bisa?
Ridwan Kamil berharap masalah yang tengah menghantam Partai Demokrat segera selesai.
"Dan saya berharap masalahnya selesai. Dari kacamata awam, saya mendoakan Pak AHY selalu sukses lancar memimpin Demokrat. Saya mendukung AHY pemimpin di generasi saya. Jangan diganggu-ganggu, kasihan," kata dia.
BACA JUGA: Siti Aminah Lupa Mengunci Kamar Indekos, Gus Capung Mengintip Lalu Masuk, Terjadilah
Sementara itu, pengamat politik dan pemerintahan dari Universitas Padjadjaran Firman Manan mengatakan, magnet politik dari Ridwan Kamil sangat kuat sehingga wajar jika sosok dia santer diburu oleh partai politik untuk menempati jabatan tinggi di tubuh parpol, salah satunya Partai Demokrat.
"Kalau menurut hemat saya wajar ya karena magnet politik dari Kang Emil memang kuat. Beliau selain memiliki elektabilitas, juga belum berparpol. Tentunya ini menjadi daya tarik bagi parpol," kata Manan ketika dihubungi melalui telepon.
Menurut Manan, masuknya nama Kamil menjadi salah satu kandidat ketua umum DPP Partai Demokrat tidak terlepas dari sistem yang selama ini diterapkan oleh partai politik baik di tingkat daerah atau nasional yang menjadikan elektabilitas sebagai salah satu ukuran rekruitmen.
"Kalau berdasarkan hasil survei sejumlah lembaga survei kredibel, selama ini Kang Emil selalu masuk jajaran lima besar," dia.
Ia mengatakan alasan lain, Ridwan Kamil hingga saat ini belum berpartai sehingga dengan kondisi itu wajar bila partai politik memburunya. (antara/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti