BACA JUGA: Tuan Rumah Bertahan di Divisi Utama
Pelatih asal Austria itu tentu saja bukan seorang muslim.Tapi, rupanya Riedl seorang yang toleran
BACA JUGA: Divisi I Sukses Gaet Sponsor
Karena itu, dia tahu bagaimana cara menghadapi para pemain peserta pemusatan latihan yang mayoritas akan menjalankan ibadah puasa.Mantan pemain timnas Austria itu memang pernah berkarir sebagai pelatih di negara-negara yang mayoritas penduduknya muslim
BACA JUGA: Kalah WO, Saleh Bubarkan Tim
Setelah itu dilanjutkan dengan mengarsiteki Al Zamalek (Mesir) di musim 1994-1995.Pada musim 2001-2003, Alfred Riedl melanjutkan karirnya di Kuwait dengan membesut klub Al Salmiya, dan pada 2004-2005 melatih timnas Palestina"Saya sudah menyiapkan program latihan selama RamadanTidak akan banyak yang berubahHanya saja selama Ramadan, kami akan berlatih malam hari di Gelora Bung Karno," ujar Riedl.
Pelatih yang tahun lalu melatih timnas Laos itu menyatakan jika selama menjalankan tugasnya, dia ingin tim selalu dalam kondisi kondusif dan pemain merasa enjoy"Dengan begitu tim akan bisa meraih prestasi," sambung pelatih timnas Austria di era 1990-1991 itu(ali/tom)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Timnas pun Ternyata Tak Punya Kostum
Redaktur : Tim Redaksi