Rini Disebut Sarat Kontroversi, Minim Prestasi

Kamis, 02 Juli 2015 – 07:48 WIB
Rini Soemarno. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA – Direktur Eksekutif Energi Watch, Ferdinand Hutahaean menilai, Menteri Rini Soemarno layak diganti. Alasannya, selain sarat kontroversi, juga minim prestasi. Karena itu perlu segera diganti sehingga tidak membebani pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.

“Dari awal kami sudah sangat keras bersuara dan bahkan menolak Rini untuk duduk memimpin Kementerian BUMN. Kita sangat paham Rini bukanlah orang yang cakap mengurus BUMN," ujar Ferdinand, Rabu (1/7).

BACA JUGA: Bantah Santunan Korban Hercules Hingga Rp 500 Juta

Selain itu, Rini menurut Ferdinand selama ini juga gagal dalam membesarkan perusahaan miliknya. Kondisi masih ditambah, karena selama ini Rini juga dinilai hanya memaksa perusahaan plat merah berutang.

"Lihat bukti ketika Rini memasukkan motor asal Tiongkok, Kanzen, jelas gagal dan hancur. Artinya apa? Rini memang tidak punya kapasitas mengurus yang lebih besar seperti BUMN. Coba lihat sekarang situasi BUMN, semua kacau balau. Tidak ada yang lebih maju dari sebelumnya, bahkan mempertahankan yang sudah ada saja tidak mampu, apalagi membesarkan," ujar Ferdinand.

BACA JUGA: Priyo: Posisi Mas Tjahjo Penting

Ketidakberhasilan Rini menurut Ferdinand antara lain dapat dilihat dengan munculnya persoalan dwelling time Pelabuhan Tangjung Priok. Kemudian melakukan penggantian Direktur Utama Bulog yang baru seumur jagung. Padahal jajaran direksi yang ada, sebelumnya merupakan pilihan Menteri Rini.

Selain itu, Rini juga diduga secara tidak langsung mengintervensi transaksi tukar guling saham Telkom dengan Tower Bersama. Pasalnya, pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR, Selasa (30/6), Rini memberikan pernyataan negatif terhadap Telkom.

BACA JUGA: Besaran Iuran Pensiun Tiga Persen, Pekerja Swasta Protes

Akibatnya, saham Telkom yang pada Rabu (1/7) dibuka Rp 2.935 per lembar, turun menjadi Rp 2.920 per lembar.

Dihubungi terpisah, Pengamat Politik Arbi Sanit juga berpandangan sama. Rini menurutnya, memang layak dikeluarkan dari jajaran menteri Kabinet Kerja. Alasannya, karena Rini saat ini sudah berada di posisi kontroversi.

"Karena dia (Rini,red) sudah di posisi kontroversi secara publik, presiden dan partai pendukung," ujar Arbi.(gir/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pak Jokowi, Mohon Hati-Hati Bongkar Pasang Menteri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler